KETIK, PACITAN – Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan menggelar kegiatan Identifikasi bakat Cabang Olahraga (Cabor) unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan angkat Besi tahun 2024.
Cabor-cabor unggulan DBON sendiri adalah bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, renang, atletik, senam artistik, pencak silat, dan dayung.
Ajang gali bakat ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 17 hingga 19 Mei 2024. Kegiatannya mulai dari pembukaan hingga pemaparan hasil.
Acara ini dibuka pada Jumat (17/5/2024) dengan Bimbingan Teknis (BIMTEK) oleh narasumber maupun tim teknis dari pusat sekaligus pembukaan kegiatan.
Pada hari kedua, (18/5/2024), dilaksanakan pelaksanaan tes oleh panitia daerah, instruktur, dan Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI).
"Besok, (19/5/2024), akan dilakukan evaluasi dan paparan hasil tes," ujar Kepala Disparbudpora Pacitan, Tumudi, Sabtu (18/5/2024).
Tumudi menjelaskan, test dilakukan di Gedung Olahraga (GOR) Pacitan. Bagi peserta identifikasi fisik DBON, akan dilakukan pengukuran, mulai dari tinggi badan, berat badan, tinggi duduk, rentang tangan, panjang telapak tangan, lebar telapak tangan, dan panjang tungkal.
"Sedangkan bagi peserta Cabor Angkat Besi, dilakukan pengukuran kekuatan durasi fisik khususnya tangan, seperti tes lari 20 meter, loncat tegak, holgrip tangan keduanya, tes socken kebelakang, single squad balance 1 kaki kedepan, plank serta tes sit and reach," imbuhnya.
Instruktur tengah memperagakan tes lari 20 meter yang bakal diikuti peserta (18/5/2024) (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Turmudi menyebut bahwa Pacitan telah beberapa kali menyumbangkan atlet terbaik di tingkat provinsi, nasional, dan internasional dalam bidang angkat besi, khususnya putri.
"Atlet angkat besi putri Pacitan memang sering menjuarai, seperti di SEA Games waktu lalu. Untuk mempertahankan prestasi tersebut, maka kami mengadakan kegiatan ini untuk mengidentifikasi bakat-bakat baru," ungkap Tumudi.
Turmudi menambahkan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah agar atlet di Pacitan dapat berjalan berkesinambungan.
"Nantinya, akan ada 300 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Kami juga menghadirkan 10 orang narasumber dari Kemenpora," ujarnya.
Peserta kegiatan ini diambil dari siswa antara kelas 6 SD hingga kelas 1 SMP. "Pengkaderan tidak memungkinkan jika dilakukan pada usia di atas itu," jelas Tumudi.
Menurutnya, DBON dan angkat besi merupakan salah satu cabang olahraga yang direkomendasikan dalam grand desain olahraga nasional. Turmudi ingin memastikan bahwa kaderisasi atlet muda tetap berjalan, sehingga mereka tidak kehilangan kesempatannya.
"Soalnya, Pacitan jauh dari kota dan dekat dengan pegunungan perbukitan, tentu anak-anak di sini pasti kuat-kuat," tandas Turmudi.
Tumudi berharap dengan adanya kaderisasi ini, ke depannya akan ada tindak lanjut dan atlet angkat besi di Pacitan dapat dilatih secara intensif.
Sementara itu, Peserta Cabor Angkat Besi, Bima Raditya Pratama (13) asal MTSN 1 Pacitan, merasa antusias untuk mengikuti kegiatan.
"Pasti semangatlah, ini pertama kalinya saya ikut kegiatan seperti ini, Alhamdulillah juga dapat kaos dan makanan," ucapnya.
Ditanya upaya menjadi atlet. Bima optimis dan berharap banyak.
"Pengen banget, nanti kalau lolos jadi atlet angkat besi ya pasti senang, bapak ibu saya pasti senang," sambungnya.
Lebih lanjut, Luluk Diana Tri Wijayana, atlet angkat besi asal Kecamatan Punung, Pacitan di Ajang Sea Games waktu lalu turut hadir. Ia juga memberikan semangat kepada para peserta identifikasi bakat.
"Terakhir saya mengikuti ajang angkat besi hingga ke negara Moscow, adek-adek harus kepingin. Jadi, tetap semangat dan tunjukin kalau kalian bisa," tutup Luluk memberikan semangat.
Adapun cabang prioritas DBON di antaranya bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, renang, atletik, senam artistik, pencak silat, dan dayung. (*)