KETIK, JAKARTA – Setelah merilis daftar 15 mantan koruptor yang maju sebagai calon anggota DPR RI dan DPD RI, Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan penelusuran terhadap latar belakang calon legislatif (caleg) di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Hasilnya, ICW menemukan setidaknya 24 calon legislatif di tingkat daerah yang berstatus sebagai mantan terpidana korupsi. Dari daftar tersebut, ada 4 caleg provinsi, sementara sisanya di kabupaten/kota.
Berdasarkan nama-nama yang dirilis ICW, caleg tersebut ditemukan hampir di semua partai politik. Golkar dan Gerindra menjadi penyumbang terbanyak dengan masing-masing 4 caleg mantan koruptor.
Namun, mayoritas para caleg yang berstatus mantan narapidana korupsi tersebut berasal dari luar jawa. Terutama 4 calon legislatif di tingkat provinsi yang semuanya berasal dari Maluku Utara, Jambi dan Bangka Belitung.
ICW dalam rilisnya juga mendesak KPU RI untuk segera mengumumkan secara terbuka terkait calon anggota legislatif yang berstatus mantan koruptor.
Berikut 24 caleg mantan narapidana yang dirilis ICW berdasarkan daftar calon sementara (DCS):
- Heri Baelanu (Golkar)
- Dede Widarso (Golkar)
- Edi Muklison (Perindo)
- Chsristofel Wonatorey (Gerindra)
- Husen Kausaha (Gerindra)
- Ferizal (PPP)
- Mirhammudin (Gerindra)
- Alhajar Syahyan (Gerindra)
- Yohanes Marinus Kota (PKB)
- Welhenus Tahalele (Hanura)
- Warsit (Hanura)
- Hasanudin (PPP)
- Bonar Zeitsel Ambarita (Demokrat)
- Rahmanuddin DH (Demokrat)
- Polman Sinaga (Demokrat)
- Mad Muhizar (PDIP)
- Zulfikri (Perindo)
- Joni Kornelius Tondok (Hanura)
- Yuridis (Buruh)
- Muhammad Zen (PKS)
- Eu K Lenta (Golkar)
- Nasrullah Hamka (PBB)
- Syaifullah (Nasdem)
- Rommy Krishnas (Golkar).(*)
