KETIK, SURABAYA – Tahun ini acara Bromo Kom kembali digelar untuk kali kesepuluh. Acara bersepeda menanjaki gunung bromo tersebut akan diikuti 1.500 pesepeda dari berbagai daerah di Indonesia dan 17 negara.
Istimewanya, juara Taiwan Com Huang kuan-lin dan Yilun (elun) juga hadir berpartisipasi.
"Jumlah peserta memang tahun 2024 ini berkurang dari tahun 2023 yang mencapai 1.700 peserta, ini dilakukan agar adanya tempat untuk beristirahat dan lebih nyaman," ucap Founder MainSepeda Azrul Ananda, Jumat (17/5/2024).
Azrul menjelaskan antusias yang sangat besar dari peserta terlihat dari tiket pendaftaran yang habis dalam waktu 9 jam.
"Jumlah 1.500 peserta dari 17 negara ikut bagian dalam event sepeda yang sudah berjalan 11 tahun ini," bebernya.
Dalam Bromo Kom X ini, kedatangan Huang kuan-lin dan Yilun (elun) yang merupakan juara Taiwan Kom membuat acara lebih istimewa.
"Event Taiwan Kom ini sama seperti Bromo Kom. Bahkan ketinggiannya lebih tinggi dari Bromo Kom dan diikut atlet manca negara," ucap Azrul.
Huang kuan-lin (Kiri) dan Yilun (elun) merupakan juara Taiwan Kom akan menjajal mrnaklukkan tanjakan Bromo, Jumat (17/5/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Azrul menjelaskan event Bromo Kom ini diikuti 400 lebih komunitas sepeda yang ada di Indonesia. Ditambah adanya tim balap sepeda yang ada di Indonesia.
"Kalau dilihat ada dari tim Nusantara yang memang sudah ikut kejuaraan dunia serta ikut berbagai event sepeda di Indonesia," jelasnya.
Azrul berharap dari Bromo Kom X ini meningkatkan roda perekonomian di Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan.
"Karena peserta pasti menginap di hotel di Surabaya, paling tidak 2 ribu kamar dipakai dari para peserta. Belum lagi peserta akan melakukan kulineran di Surabaya itu bagus untuk perkembangan ekonomi di kota pahlawan," ucapnya.
Bromo Kom X akan dimulai dari depan Mapolda Jatim dan finish di Wonokitri Bromo.
"Dari tahun lalu hanya 77 persen peserta yang bisa sampai finish, semoga saja lebih banyak," bebernya.
Sementara itu, juara Taiwan Kom, Huang kuan-lin mengaku sangat tertantang ikut event ini.
Dai menyebut kondisi track sama seperti Taiwan Kom. "Sama saja karena sudah saya coba, tapi memang tantangan saya untuk bisa sampai garis finish," bebernya. (*)