KETIK, SURABAYA – Sebanyak 14 jemaah haji asal debarkasi Surabaya masih tertahan di Arab Saudi. Itu karena mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu, dalam perjalanan haji tahun ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya mencatat ada 77 jemaah Debarkasi Surabaya yang wafat di tanah suci.
"Jumlah ini sekitar 17 persen dari total jemaah haji secara nasional yang wafat di tanah suci yakni 450 orang," terang Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Abdul Haris, Jumat (19/7/2024).
Dalam masa pemulangan jemaah haji debarkasi Surabaya, sudah 34.397 jemaah telah tiba di tanah air yang tergabung dalam 93 kloter. "Dengan ini sudah 88 persen jemaah dari total 39.264 jemaah telah tiba di tanah air," ucap Haris.
Sampai saat ini Kelompok terbang (kloter) 93 menjadi kloter terakhir yang masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Kamis (18/7/2024). Kloter 93 mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda pada pukul 21.12 WIB dan tiba di asrama haji pukul 22.30 WIB.
Kloter 93 merupakan jemaah haji dari Kota Surabaya. Pada masa pemberangkatan, ada 371 jemaah berangkat ke tanah suci namun pada pemulangan ini ada 369 jemaah yang ikut rombongan kloter 93. Hal ini dikarenakan 2 jemaah ikut tanazul dengan kloter yang lebih awal.
Pemandangan menarik, meskipun tiba di asrama haji hampir tengah malam, kloter 93 tampak semangat dan kompak menyanyikan yel yel berisikan apresiasi pada para petugas kloter mereka.
"Ini adalah kloter paling ceria sejauh ini," ujar Mufi Imron Rosyadi, Ketua PPIH Debarkasi Surabaya.
Mufi juga berpesan agar para jemaah haji menjaga kemabruran hajinya dengan meneruskan kebiasaan baik yang sudah dilakukan di tanah suci.
"Jika di tanah suci, Bapak-Ibu biasa tiba di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dua tiga jam sebelum azan, maka alangkah baiknya kebiasaan itu tetap dilanjutkan di tanah air," pesan Mufi. (*)