KETIK, JAKARTA – Pneumonia atau radang paru-paru umumnya disebabkan infeksi virus dan bakteri. Dalam kondisi tertentu, penyakit ini bisa berakibat fatal kepada penderitanya.
Menurut data di laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia telah menyebabkan kematian 808 ribu anak di bawah 5 tahun pada 2017. Angka itu menyumbang 15 persen dari total kematian balita.
Orang yang berusia di atas 65 tahun juga rentan terkena pneumonia. Sehingga, penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini patut diwaspadai.
Oleh karena itu, perlu diketahui penyebab pneumonia dan cara mencegahnya.
Gejala dan Penyebab Pneumonia
Masih dilansir dari situs WHO, gejala yang ditimbulkan pneumonia cukup beragam tergantung tingkat keparahannya. Pada umumnya gejala yang ditimbulkan berupa sesak napas, kelelahan, demam, hingga nyeri dada.
Dalam kasus tertentu, penderita pneumonia bisa mengalami kebingungan, terutama bagi lanjut usia.
Pneumonia umumnya disebabkan karena infeksi virus, bakteri hingga jamur. Seperti virus influenza, SARS CoV-2 dan bakteri Streptococcus pneumoniae.
Pengobatan Pneumonia
Penyakit ini bisa dicegah dengan perilaku hidup sehat dan mengurangi paparan polusi udara. Vaksinasi juga membantu mengurangi risiko terkena pneumonia.
Namun, jika telanjur terinfeksi, pengobatan pneumonia tergantung tingkat keparahannya. Jika disebabkan bakteri, dokter biasanya memberikan antibiotik.
Pemberian obat lain juga dilakukan untuk meredakan batuk hingga demam. Istirahat yang cukup dan menjaga asupan air juga membantu mengurangi gejalanya. (*)