KETIK, YOGYAKARTA – Di musim pertamanya tampil di ajang grand prix Moto3 tahun ini, harus diakui Mario Suryo Aji masih kesulitan menembus barisan terdepan persaingan pembalap-pembalap Moto3. Dalam 17 race yang telah dia jalani, Mario baru mampu meraih poin dari dua race yakni pada GP Indonesia dan GP Italia.
Dalam libur balapan jelang GP Australia akhir pekan depan (16/10), pembalap asal Magetan, Jawa timur itu Sabtu kemarin (8/10) menghabiskan waktu berlatih motorcross di Yogyakarta. Di sela-sela latihan tersebut, dia berbagi pengalaman secara eksklusif kepada Ketik tentang yang dia alami sepanjang grand prix Moto3 musim ini serta harapannya untuk musim depan.
Mario mengatakan, salah satu faktor yang membuatnya kesulitan bersaing di barisan terdepan musim ini adalah karena belum maksimal saat sesi latihan bebas (Free practice) dan kualifikasi. Alhasil, dia kerap dapat posisi start di barisan belakang.
Jika sudah begitu, merangsek ke posisi depan setelah start dari belakang memang bukan perkara mudah. Apalagi, para pembalap di kelas Moto3 ini memang dikenal sangat agresif. Mereka tak jarang melakukan manuver-manuver yang saling membahayakan lawan di lintasan.
"Di sebagian race saya bisa maju ke depan meski start dari belakang. Namun, target dari tim memang saya diharapkan tidak start dari belakang. Saya juga diminta untuk harus berani mengambil risiko lebih tinggi," ucap Mario.
Mario Suryo Aji saat berlatih motorcross di Yogyakarta Sabtu (8/10). (Foto: Instagram Mario Suryo Aji)
Pembalap kelahiran 16 Maret 2004 itu menambahkan, posisi start tidak menguntungkan selama ini selalu membuatnya kesulitan mengejar pembalap-pembalap lain yang sudah terlalu jauh di depan. Makin sulit karena persaingan motor di Moto3 saat ini begitu ketat. Tidak ada gap signifikan baik dalam power maupun kecepatan mesin.
Karena itu, Mario mengaku juga tidak sabar mengetahui pengembangan terbaru yang diusung Honda untuk motornya musim depan. "Persaingan antar pabrikan begitu ketat. Saya tidak sabar menanti pengembangan terbaru motor untuk musim depan. Namun, yang terpenting bagi saya saat ini adalah fokus untuk meningkatkan performa diri sendiri dulu," ucap pembalap yang juga anak asuh Kapolda Metro Jaya yakni Irjen Pol Mohammad Fadil Imran itu.
Di awal menginjakkan kaki ke Moto3, pembalap jebolan Astra Honda Racing Team tersebut sempat mematok target sudah bisa mencapai ajang kelas para raja yakni MotoGP empat atau lima tahun mendatang. Saat ditanya apa target itu masih yakin bisa dia wujudkan, Mario mengangguk yakin. "Saya masih optimis," ucapnya.