KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang mempertimbangkan untuk menggelar program 'Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes'. Hal tersebut didasarkan pada kondisi inflasi Kota Malang saat ini telah menyentuh angka 0,5 persen per Maret 2024.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan Warung Tekan Inflasi akan dibuka kembali dalam waktu dekat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot Malang kembali menggunakan dana dari Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Ya nanti kita akan menggunakan BTT, kita akan proses kemudian insyaallah minggu ini akan jalan. Sementara ini ada di tiga lokasi yaitu di Pasar Besar, Pasar Dinoyo, dan Pasar Blimbing," ujar Wahyu pada Senin (4/3/2024).
Wahyu menjelaskan perlu dilakukan pemantauan terhadap fluktuasi harga khususnya menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri nanti. Termasuk memantau komoditas yang dikhawatirkan terjadi kenaikan harga.
"Kita harus tahu jurusnya untuk bisa menekan. Kita melihat komoditi mana yang akan naik, itu yang nanti kita intervensi. Warung Tekan Inflasi kalau lebaran kita melihat supaya fluktuasi inflasi ini. Kalau naik kita akan teruskan, tetapi pada saat itu beberapa hari langsung turun ya alhamdulillah," tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang menjelaskan bahwa Warung Tekan Inflasi hanya digelar saat kondisi insidentil. Ketika gerjadi penurunan harga di pasar maka warung tersebut tidak dapat dilanjutkan.
"Warung Tekan Inflasi itu dibuat ketika inflasi kita tinggi. Inflasi kita sudah turun dan sekarang secara tahunan itu inflasi kita masih di bawah provinsi dan nasional. Kalau nanti inflasinya sudah stabil ya kita tidak buka warung tekan inflasi lagi," ujar Eko.
Dalam Warung Tekan Inflasi, Pemkot Malang telah menggelontorkan ratusan ton kebutuhan pokok termasuk komoditas cabai. Menurutnya hal tersebut sebagai wujud kehadiran pemerintah di tengah masyarakat ketika terjadi lonjakan harga yang cukup tinggi.
"Nanti pada saat inflasi naik lagi, kami akan hadir kembali untuk menurunkan inflasi. Karena pemerintah hadir ketika inflasi tinggi, untuk menurunkan inflasi agar daya beli masyakarat terpenuhi," ungkap Eko.
Hadirnya Warung Tekan Inflasi di tengah-tengah masyarakat memberikan dampak cukup signifikan bagi penurunan inflasi.
"Keberadaan Warung Tekan Inflasi ini cukup signifikan untuk menurunkan inflasi. Berhubung sekarang inflasi turun, ya sudah tidak terus-terusan. Itu yang perlu dipahami masyarakat karena itu juga kami buka di pasar. Kalau terus-terusan nanti masyarakat tidak beli di pedagang tapi belinya di Warung Tekan Inflasi, ekonomi tidak berputar," tutupnya.