KETIK, SIDOARJO – Mengedukasi masyarakat untuk peduli dan sayangi bumi, Kampung Edukasi Sampah di Kelurahaan Sekardangan menggelar Karnaval HUT ke-78 Kemerdekaan Rupublik Indonesia.
Mereka menampilkan replika bangunan bank sampah berjalan yang dilengkapi replika gambar ATM botol sampah, kasir bank sampah. Selain itu, menggunakan energi panel surya sebagai tenaga listrik dan dilengkapi dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
"Melalui acara ini kami mengajak masyarakat untuk bisa peduli dengan lingkungan mulai membiasakan diri untuk membayar pajak dengan menggunakan sampah," ucap Hery Sugiono, ketua RT,23 RW 07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo, Minggu (20/8/2023).
Tak hanya itu, warga Kampung Edukasi Sampah juga mengkampanyekan pengurangan emisi gas buang, dengan ajakan menuju tempat kerja dan sekolah menggunakan sepeda yaitu Bike to Work dan Bike to School.
Hery mengaku mengangkat tema Merdeka Negeriku dan Merdeka Sampahku untuk mendorong masyarakat agar aktif dalam penyelamatan bumi dan kelola sampah dengan mandiri. Dimulai dari rumah tangga agar volume sampah yang dibuang dapat diminimalisir.
“RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan selama ini menerima sampah untuk alat pembayaran iuran warga. Demikian juga sebagai pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB)," ujar Hery.
Didukung puluhan anak-anak muda kader lingkungan yang tergabung dalam kader muda lingkungan, membawa slogan-slogan imbauan untuk melakukan penghijauan, pemilahan sampah, pengolahan sampah. Serta selalu menjaga lingkungan agar tetap terjaga kebersihannya.
Tak hanya itu, dalam kampanye tersebut melibatkan warga Kampung Edukasi Sampah dengan membawa berbagai replika dan peralatan pengelolaan sampah dan lingkungan. Seperti bak sampah terpilah, tong komposter aerob, sumur resapan, sapu, cikrak, dan alat bantu kebersihan lainnya.
Sambil meneriakkan yel-yel motivasi untuk menjaga lingkungan, menjaga bumi seraya membawa bendera merah putih.
Edi Priyanto, Kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah mengatakan sudah saatnya masyarakat semakin sadar dan peduli bahwa bumi perlu disayangi. Tentunya dengan cara aktif menjaga penghijauan dan melakukan penanaman pohon.
Selain itu, mengurangi pembuangan emisi gas buang dengan pengurangan penggunaan kendaraan bermotor dan aktif melakukan pemilahan dan pengolahan sampah mulai dari rumah.
"Pemanasan global, polusi udara semakin meningkat, pencemaran lingkungan oleh sampah harus dikurangi dan dicegah agar tidak semakin membuat bumi dan penghuninya menderita," jelas Edi.
“Dengan melibatkan generasi muda dalam kampanye menjadi cara cukup efektif dalam mengkampanyekan gerakan cinta bumi dan lingkungan," pungkas Edi. (*)