KETIK, JEMBER – Warga sekitar kawasan kampus Jember di Jalan Jawa, Kalimantan, Mastrip, dan Riau melakukan protes terhadap pemberlakuan uji coba sistem satu arah (SSA). Sejumlah warga membuka paksa dan memindahkan pembatas jalan yang dipasang Dinas Perhubungan (Dishub) Jember untuk mengalihkan arus di Bundaran Waru depan DPRD Jember, Rabu (1/11/2023) sekitar pukul 11.30 WIB siang.
Pantauan di lapangan, sejumlah warga mengarahkan para pengendara untuk berada di jalur semula atau dua arah. "Kiri! Kiri! Dua arah!," sorak beberapa warga di Jalan Kalimantan.
Beberapa pengendara masih belum paham jika dilakukan dua arah secara paksa. Namun tak jarang ada pengendara yang akhirnya berkendara melawan arah dari arus SSA.
Menurut warga sekitar Kelurahan Sumbersari, Nur Hasan, hal tersebut merupakan aksi protes dari warga setempat yang menolak SSA kawasan kampus. "Semua jalan ini dari Jawa sampai Kalimantan, kan akhirnya muter jalannya jauh," katanya.
Sebelum inisiatif warga membobol barikade pengalihan lalu lintas, beberapa perwakilan masyarakat setempat dan mahasiswa melakukan Rapat Dengar Pendapat terkait evaluasi SSA di DPRD Jember dengan Dishub Setempat.
Tuntutan mereka untuk segera mencabut kebijakan uji coba SSA karena dianggap merugikan masyarakat setempat. Warga merasa kesal jika Dishub dan DPRD tidak bisa memberikan solusi cepat untuk segera menghentikan satu arah.
Budi Wicaksono, Ketua Komisi C mengatakan pihaknya hanya menyampaikan aspirasi warga yang terdampak meminta untuk dibatalkan kebijakan SSA. "Kami hanya diberi waktu 2 x 24 jam. Komisi C tidak berhak untuk langsung menerima atau mengamini, tapi Bupati yang memiliki kebijakan itu," katanya usai RDP.
Hingga berita ini ditulis, Dishub kembali memasang barikade yang dibongkar paksa warga. Dan beberapa pengendara masih melawan arus dari SSA.(*)