KETIK, SORONG – Forum Pengawal Perjuangan Rakyat atau Fopera mendapat kunjungan dari Wakil ketua satu Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Daya, Susance Saflesa. Kunjungan tersebut untuk memberikan dukungan terhadap pembuatan aksesoris budaya Papua yang diinisiasi oleh Fopera.
Dalam sambutannya, Susance Saflesa mengapresiasi lompatan-lompatan yang telah dilakukan Fopera. Salah satunya menginisiasi pelatihan pembuatan aksesoris terhadap mama-mama Papua.
"Kami dari MRP sangat mengapresiasi pelatihan yang telah dilakukan oleh Fopera sebab ini juga dapat membantu ekonomi kreatif mama-mama Papua," ujar Susance Saflesa, Sabtu (08/03/2024)
Susance mengatakan, apa yang dilakukan Fopera terhadap mama-mama Papua ini adalah kerja-kerja kreatif yang mestinya dikerjakan oleh semua lembaga di tanah Papua khususnya di Papua Barat Daya. Itu karena mengerjakan hal-hal yang menyangkut dengan jati diri orang Papua tidak semua orang dapat mengerjakannya.
Pelatihan pembuatan aksesoris Papua yang diinisiasi oleh Fopera itu berhasil membuat mahkota Papua kurang lebih sebanyak 120 dan pembuatan piring anyaman dari bahan baku lidi kurang lebih sebanyak 50 buah.
Pelatihan tersebut berlangsung selama tujuh hari dan diikuti oleh peserta yang notabenenya adalah mama-mama asli Papua.
Sekretaris Fopera, Ortizan Kambu menjelaskan, lahirnya Provinsi Papua Barat Daya harus memberikan manfaat terhadap masyarakat. Kehadiran lembaga Fopera bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat kelompok yang masih terpinggirkan.
Fopera lahir untuk mengimbangi semua itu. Salah satunya adalah dengan memberdayakan mama-mama asli Papua.
"Mama-mama ini kita latih supaya mereka punya keterampilan, nanti kita bantu untuk memasarkan produk-produknya, baik itu ke pemerintah maupun ke outlet-outlet lainnya yang berada di Provinsi Papua Barat Daya," ungkap Ortizan Kambu.
Ortizan Kambu menjelaskan, Kota Sorong merupakan pintu masuk ke Papua, aksesoris yang dibuat oleh mama-mama Papua itu adalah sesuatu yang unik sehingga ketika orang dari luar masuk ke Sorong mereka akan melihat hal-hal unik apa yang di daerah tersebut. (*)