KETIK, JAKARTA – Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar kembali menguat. Sejumlah politisi senior mendorong digelarnya Munaslub untuk menggantikan Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai ketua umum.
Munaslub digaungkan menyusul belum jelasnya arah Partai Golkar menjelang Pemilu 2024. Apalagi jika Airlangga tidak menjalankan hasil Musyawarah Nasional (Munas) 2019 yang mengamanatkannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengatakan, munaslub menjadi satu-satunya jalan untuk mengubah hasil Munas 2019. Langkah itu diklaim sesuai dengan AD/ART partai berlambang pohon beringin tersebut.
”Munaslub bukan barang haram dan halal dilaksanakan,” ungkap Ridwan Hisjam di Jakarta, Rabu (12/07/2023).
Ridwan juga menyebut beberapa nama potensial untuk menduduki kursi ketua umum jika Munaslub Partai Golkar digulirkan. Salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Penasehat Partai Golkar dianggap layak karena sama-sama duduk di pemerintahan.
”Siapa yang selevel oleh pak Airlangga? Ya Luhut Binsar Pandjaitan,” jelas politikus asal Surabaya, Jawa Timur tersebut menambahkan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Bambang Soesatyo juga masuk bursa calon pengganti Airlangga. Termasuk Agun Gunandjar Sudarsa namanya juga disebut oleh Ridwan Hisjam.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Airlangga Hartarto telah membantah bahwa Dewan Pakar Partai Golkar mendorong digelarnya Munaslub. Meski ada rapat, agendanya bukan untuk melengserkan dirinya dari posisi ketua umum.
”Agendanya bukan itu, enggak ada itu,” jelas Airlangga Hartarto di kompleks Istana Kepresidenan awal pekan ini.
Airlangga juga mengingatkan bahwa forum tertinggi di Partai Golkar adalah rapat kerja nasional, rapat pimpinan dan musyawarah nasional. Sementara rapat dewan pakar tidak termasuk. (*)