KETIK, SAMPANG – Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono yang diwakili Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Dedy Dely Rasidie menjelaskan membenarkan bahwa video viral dengan judul “pengeboran sumber air, keluar solar, desa lar lar” yang di upload akun tiktok @thofaslogas terjadi di wilayah hukum Polres Sampang.
Video viral yang di-upload @thofaslogas sudah ditonton lebih 698,4 ribu, mendapatkan like sebanyak 7.345, komentar beragam dari netizen sebanyak 347 dan sudah dibagikan 400 kali.
Terkait lokasi pengeboran sumber air, polisi mengatakan bahwa sumur bor yang airnya tercium aroma gas bukan berada di Desa Lar-Lar Kecamatan Banyuates seperti judul video, akan tetapi berada di Dusun Kolla Desa Batuporo Timur Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
"Lokasi pengeboran sumber air berada di perbatasan 2 (dua) kecamatan yaitu Banyuates dengan Kedungdung", ujar Dedy saat dikonfirmasi pada Jumat, 20 September 2024.
Lebih lanjut Dedy menuturkan pada hari Kamis, 19 September 2024 siang di waktu yang berbeda Kapolsek Banyuates AKP Sunarno dan Kapolsek Kedungdung mendatangi lokasi sumur bor sedalam 120 meter untuk melihat kebenaran video yang viral di platform media sosial tiktok tersebut.
Dari laporan Kapolsek Banyuates dan Kapolsek Kedundung membenarkan bahwa air yang sempat dialirkan ke warga Desa Lar-lar dan Desa Batuporo Timur memang mengandung aroma gas saat dicium.
Area lokasi sumur bor yang airnya bau BBM diberi police line (Foto: Mat Jusi/Ketik.co.id).
Dedy juga menjelaskan kedua kapolsek jajaran Polres Sampang tersebut mengambil sample air menggunakan botol untuk dilaporkan ke dinas terkait di lingkungan Pemkab Sampang.
"H. Sudi sebagai pemilik lokasi sumur bor di himbau Kapolsek Banyuates AKP Sunarno dan Kapolsek Kedungdung Iptu Syafriwanto untuk tidak menghidupkan pompa submersible (Sibel) sekaligus melarang masyarakat khususnya dari luar desa mendekat ke titik sumur," ungkapnya.
Polisi juga telah memasang garis polisi (police line) di sekitar lokasi sumur. Hal ini untuk melindungi masyarakat sekitar dari kemungkinan terjadinya kebakaran.(*)