KETIK, SURABAYA – Ganja medis adalah ganja dan kanabinoid yang dipakai oleh para dokter kepada para pasien mereka. Pemakaian ganja sebagai pengobatan tidaklah banyak diuji karena batasan produksi dan pemerintah, yang menimbulkan riset klinis terbatas yang menguji keamanan dan dampak dari pemakaian ganja untuk mengobati penyakit.
Di Indonesia, penggunaan ganja di beberapa daerah sempat digunakan sebagai pengobatan tradisional.
Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidol (CBD) merupakan bahan kimia utama yang kerap digunakan dalam pengobatan. Perlu diketahui, THC merupakan senyawa yang membuat Anda merasa mabuk.
Senyawa cannabinoid sebenarnya diproduksi juga oleh tubuh secara alami untuk membantu mengatur konsentrasi, gerak tubuh, nafsu makan, rasa sakit, hingga sensasi pada indra.
Namun pada daun ganja, sebagian senyawa ini sangatlah kuat dan bisa menyebabkan berbagai efek kesehatan serius jika disalahgunakan.
Ganja atau yang juga disebut dengan cimeng ini biasanya digunakan sebagai obat herbal dengan cara dibakar seperti rokok.
Selain itu, daun ganja juga dapat dimasak dengan dicampur sebagai bahan makanan, mulai dari brownies, kukis, gulai, diseduh sebagai teh, atau dihirup dengan vaporizer.
Manfaat ganja untuk kesehatan
Mengutip WebMD, cannabinoids mirip dengan bahan kimia yang dibuat tubuh yang terlibat dalam nafsu makan, memori, gerakan, dan rasa sakit. Penelitian terbatas menunjukkan manfaat kesehatan dari cannabinoids ganja medis dengan dalam perannya membantu:
1.Mengurangi kecemasan
2. Mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa sakit
3. Mengontrol mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi kanker
4. Membunuh sel kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor
5. Rilekskan otot yang tegang pada orang dengan multiple sclerosis (MS)
6. Merangsang nafsu makan dan meningkatkan berat badan pada penderita kanker dan AIDS
7. Mencegah kejang karena Epilepsi
8. Mengatasi masalah kejiwaan
Beberapa masalah kesehatan yang nampaknya dapat diobati dengan ganja medis, meliputi:
1.Penyakit alzheimer
2.Kehilangan nafsu makan
3.Kanker
4.Penyakit Crohn Penyakit yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau multiple sclerosis (MS)
5. Gangguan makan seperti anoreksia Epilepsi
6. Glaukoma
7. Kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia dan gangguan stres pascatrauma (PTSD)
8. Sklerosis ganda
9. Kejang otot Mual
10. Rasa sakit Kejang Sindrom wasting (cachexia)
Namun, ganja medis belum terbukti membantu banyak dari kondisi ini, dengan beberapa pengecualian, kata Marcel Bonn-Miller, PhD, spesialis penyalahgunaan zat di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania Perelman. (sin*)