KETIK, MADIUN – Pembangunan Jembatan Patihan di Kota Madiun sudah mulai dikerjakan. Usai roboh 2021 lalu, akses penghubung kelurahan Patihan dengan Kelurahan Sogaten yang melintasi Sungai Bengawan dijadwalkan rampung pada bulan Desember mendatang.
‘’Kalau estimasi pekerjaan butuh waktu lima bulan. Insya Allah Desember selesai,’’ kata Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto, 27 Agustus 2024.
Agus menjelaskan, sesuai perencanan, Jembatan Patihan dimodel jembatan gantung. Sebetulnya, Pemkot sempat memiliki opsi lain seperti jembatan lengkung, jembatan rangka baja, dan jembatan girder. Jembatan gantung dipilih karena ketersediaan anggaran.
‘’Survei dan sosialisasi sudah. Kini pemesanan rangka jembatan dan pemancangan di sisi Sogaten,’’ imbuhnya.
Pekerjaan bulan ini fokus abutment. Setelah itu, pemasangan rangka atas hingga jembatan gantung benar-benar selesai. "Nanti jembatan gantung hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan pejalan kaki,’’ jelasnya.
Jika kelak jembatan tersebut sudah selesai dibangun. Panjang jembatan selebar sungai Bengawan Madiun 80 meter dengan lebar 1,8 meter. Lalu tepian kanan kiri sungai dibangun beton penghubung sepanjang 15 meter. Lokasinya bergeser ke selatan dari jembatan yang roboh.
‘’Untuk perizinan, kami sudah berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo. Juga rekomendasinya,’’ pungkasnya.
Sekedar diketahui, pembangunan jembatan Patihan ini merupakan tindak lanjut usulan warga setempat dalam musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota. Kemudian usulan hingga mendapat pos anggaran dan direalisasikan tahun ini. (*)