KETIK, BATU – Kepala UPT Pasar Induk Among Tani, Agus Suyadi menyatakan bahwa pembagian bedak oleh Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu telah dilakukan secara transparan melibatkan unsur kepolisian dan TNI serta pedagang.
Hal itu untuk menanggapi adanya keluhan Paguyuban Pedagang Sembilan Zona (Pedang IX) Pasar Induk Among Tani Kota Batu mengadu ke Komisi B DPRD Kota Batu terkait adanya indikasi kecurangan dalam pembagian bedak, Kamis (2/5/2024).
Agus menegaskan bahwa tidak ada jual beli bedak. Bedak diberikan kepada pedagang sesuai undian.
"Kami menjamin bahwa tidak ada jual beli bedak. Ketika ada nomor undian yang tersisa karena tidak diambil pedagang, maka nomor itu kami titipkan ke Polres. Terus gimana mau mempermainkan pembagian bedak," katanya.
Menurutnya, pengundian bedak Pasar Induk Among Tani dilakukan dalam dua tahap berbeda. Setelah tahapan undian, ada waktu penukaran jika ada kesepakatan antar pedagang kurang lebih dalam satu minggu setiap tahapnya.
"Masalahnya karena, yang menerima bedak strategis merupakan pedagang yang berseberangan dengan kelompok mereka," jelasnya.
Soal pengundian No 145 bedak yang dipermasalahkan Pedang IX, Agus menyebut hasil pengundian itu dianulir karena saat pengundian data yang bersangkutan belum lengkap.
"Bedak 145 ikut undian di gelombang pertama datanya belum lengkap, maka dianulir. Kami undi lagi di gelombang kedua," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Paguyuban Pedagang Sembilan Zona (Pedang IX) Pasar Induk Among Tani Kota Batu mengadu ke Komisi B DPRD Kota Batu terkait adanya indikasi kecurangan dalam pembagian bedak.
Hal itu mereka suarakan saat audiensi dengan Komisi B dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu, Kamis (2/5/2024).
Sekretaris Pedang IX Pasar Induk Among Tani, Arif Setiawan mengungkapkan, pihaknya menemukan indikasi kecurangan yang dilakukan oleh pihak UPT Pasar Induk Among Tani dengan beberapa kelompok pedagang.
Menurutnya, ada beberapa pedagang yang meminta pindah ke bedak yang lebih strategis. Padahal yang bersangkutan telah menerima pembagian bedak.
"Ada pedagang minta pindah ke tempat yang lebih strategis. Padahal dia sudah dapat undian. Sementara nomor undian yang sudah diundi kemudian diundi lagi," urainya.(*)