KETIK, SURABAYA – Sekolah Perempuan merupakan bagian dari program gender watch, sebuah inovasi program yang sudah cukup lama dijalankan oleh Lembaga Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K).
Universitas Ciputra Surabaya berkolaborasi dengan Kelompok Perempuan dan Sumber- sumber (KPS2K) melakukan pendampingan pada tanggal 10 dan 17 Desember 2022
Tajuk yang diambil kali ini yaitu Penguatan Kapasitas Kewirausahaan Perempuan Marjinal di Sekolah Perempuan Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik.
Melalui Program Insentif pengabdian masyarakat terintegrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU bagi perguruan tinggi swasta (PTS) 2022.
Ketua Pengusul kegiatan pengabdian masyarakat Gabriela Laras Dewi Swastika, dengan anggota Prof. Jenny Lukito Setiawan seorang Psikolog dan Soelistyowati.
Gabriela atau disapa Gaby mengungkapkan bahwa kegiatan ini melihat fakta perempuan sering dihadapkan pada tantangan yang mempengaruhi keberlangsungan usahanya.
Salah satunya adalah beban rumah tangga yang tinggi dimana perempuan harus juga mengurus rumah tangga dan mengasuh anak sambil menjalankan usaha.
“Tantangan lainnya adalah terbatasnya akses pada pelatihan kewirausahaan, minimnya pemahaman penggunaan teknologi digital dan kesulitan perempuan dalam mendapatkan akses permodalan dari lembaga formal," kata Gaby.
"Untuk itu kami memberikan pendampingan bagi mitra peserta didik sekolah perempuan di kec. Wringinanom ini terkait mindset kewirausahaan perempuan, pelatihan membatik dan menjahit," lanjutnya.
Gaby menambahkan Literasi keuangan juga dibutuhkan agar perempuan dapat memahami risiko usaha, mampu memilih dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan, memiliki perencanaan keuangan yang baik dan akan membantu dalam mengambil keputusan terkait usahaya.
"Wirausaha perempuan memiliki potensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," jelas Dosen Komunikasi ini.
Pendampingan Universitas Ciputra yang dilakukan di perempuan Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik. (Foto: Humas UC)
Iva Hasanah selaku Direktur Kelompok KPS2K dan juga inisiator Sekolah Perempuan menjelaskan bahwa ini merupakan program kolaborasi sangat bermannfaat selain menjadi perempuan entrepreneur juga sarana proses healing bagi penyitas kekerasan seksual dan pernikahan.
Iva berharap kerjasama ini berlanjut program ini adalah stimulan bagi pengembangan program kewirausahaan pada kelompok sekolah perempuan.
"Kami melihat dibandingkan dengan laki-laki, wirausaha perempuan juga memiliki tantangan dalam pencatatan keuangan, minimnya pengetahuan pencatatan keuangan berdampak pada pengelolaan keuangan usaha yang tidak baik," jelas Iva.
Iva juga memaparkan bahwa perempuan kerap mencampur adukkan keuangan usaha dan rumah tangga. Iva ingin kedepannya wawasan kelompok perempuan ini bertumbuh dan juga berbuah.
Patut diketahui bahwa kegiatan ini Unversitas Ciputra selain memeberikan pendampingan kewirausahaan social juga memberikan bantuan berupa alat produksi batik bagi 20 orang dan juga memberikan 5 mesin jahit untuk produksi pakaian. (*)