KETIK, BATU – Desa Beji di Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur memiliki karya unik yakni Batik Tempe. Motif batik tempe ini saat ini sedang dikembangkan oleh ibu-ibu di desa sentra pengrajin tempe di Kota Batu itu.
Tempe yang sebelumnya hanya diolah menjadi makanan, kini juga menjadi ciri khas motif batik Desa Beji. Pengrajin Batik Tempe Beji, Tri Nur Hayati mengatakan, ide batik motif tempe muncul dari pemerintah desa Beji melalui karang taruna.
"Awalnya dari desa dan karang taruna yang memiliki ide. Kemudian, dirangkul ibu-ibu tiap RW diajak untuk pelatihan. kemudian munculah batik tempe," katanya, Jumat (21/7/2023).
Perempuan yang akrab disapa Inung itu mengutarakan, batik tempe lahir di awal tahun 2021. Sempat vakum tak memproduksi karena ada pandemi covid 19. Di akhir tahun 2022, batik tempe kembali dikembangkan oleh pengrajin desa Beji.
"Karena di desa Beji mayoritas industri rumahan adalah tempe. Kenapa nggak, Tempe bisa dijadikan motif batik selain diolah menjadi makanan," tambahnya.
Menurut Inung, di Desa Beji ada 6 RW. Di setiap RW itu ada pengerajin Batik. Pelan tapi pasti, dikatakannya saat ini batik tempe beji telah banyak dikenal oleh masyarakat. Baik warga Kota Batu sendiri maupun warga luar kota.
"Alhamdulillah, ada aja yang pesan. Kami punya contoh kain terus pelanggan yang memilih kemudian kami buatkan sesuai request mereka. Pesanan dari NTB dan Bali," ujar Inung.
Inung menjelaskan, ada dua jenis batik tempe yang dibuat di desa Beji. Yakni batik tempe tulis dan batik tempe cap. Menurutnya, pembuat batik tulis memiliki kerumitan tersendiri. Sehingga, Ia hanya mampu membuat 6 kain batik tempe dalam sebulan.
"Untuk kain batik tempe tulis kami bandrol Rp 250 hingga Rp 600 ribu," ulasnya.(*)