KETIK, JEMBER – Era pendidikan merdeka belajar, mengharuskan pelajar menggali potensinya masing-masing di luar dari teori dan pembelajaran di kelas. Salah satunya mengasah bakat di bidang seni.
Siswa-siswi SMPN 10 Jember menghasilkan karya seni unik yaitu Batik Ecoprint. Ecoprint merupakan teknik membatik menggunakan bahan-bahan dari alam berupa daun-daunan.
Yuna Irasari, selaku guru sekaligus pendamping kegiatan ekstrakurikuler batik, mengatakan jika kreasi Batik Ecoprint sudah berlangsung selama satu tahun.
Proses pembuatan kain Batik Ecoprint membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 5 hari. Tahapan proses pembuatan Batik Ecoprint dimulai dari pencucian kain, perendaman kain, peletakan daun di atas kain, digulung, kemudian dikukus selama kurang lebih 2 jam.
Tahapan dari proses-proses tersebut dilakukan untuk memunculkan warna asli daun serta mempertahankan warnanya agar lebih tahan lama.
Yuna Irasari mengatakan jika pembuatan Batik Ecoprint ini merupakan inovasi ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam.
“Kita menggunakan bahan alam yang sudah ada, seperti daun jati, daun jambu, daun jarak, rumput, cemara,” ujarnya saat ditemui di Pameran Pendidikan J-Education di lapangan basket Alun-Alun Jember.
Para siswa diharuskan memiliki keterampilan dan mandiri dalam pemilihan bahan baku yang akan digunakan. Menurutnya agar para siswa memahami pemilihan bahan baku yang tepat dan berkualitas untuk menghasilkan kain Batik Ecoprint yang bagus.Siswa SMPN 10 Jember yang menggunakan seragam batik hasil karya sendiri (Foto: Fenna/Ketik.co.id)
“Daun yang digunakan itu harus masih muda, dan kadar airnya juga masih banyak. Daun yang diletakkan di suhu panas saja sudah berkurang,” bebernya.
Kain Batik Ecoprint yang selesai dibuat, selanjutnya bisa disulap menjadi pakaian dan tas. Selain itu, pihaknya juga mengkomersilkan hasil Batik Ecoprint.
Kegiatan pembuatan Batik Ecoprint ini diharapkan dapat membuka wawasan dan memotivasi para siswa untuk selalu berkarya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar.
Ia juga menambahkan jika seluruh siswa-siswi SMPN 10 Jember harus bisa membuat kain batik yang nantinya digunakan untuk seragam sekolah.(*)