KETIK, SURABAYA – Ribuan masyarakat Surabaya memadati jalan Kenjeran untuk melihat langsung pawai ogoh-ogoh yang dilakukan umat Hindu yang akan menjalankan ibadah Nyepi, Rabu (22/3/2023). Ada enam ogoh-ogoh yang diarak, sebelumnya umat Hindu menjalani Melasti pada Minggu (19/3/2023) lalu di Pura Segara Surabaya.
"Kami membuat enam ogoh-ogoh ini karena tahun ini masih pada masa transisi pasca Covid-19 di mana pemerintah Indonesia menerapkan PPKM," terang Ketua Majelis Tertinggi Umat Hindu Pariwisata Kota Surabaya Ketut Gotra, Selasa (21/3/2023).
Diperbolehkannya Umat Hindu melakukan pawai ogoh-ogoh, menjadi bentuk syukur tersediri. Ada beberapa wilayah yang masih belum boleh melakukan acara ini.
Acara Tawur Agung ini sudah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB di Pura Agung. Setelah itu, umat Hindu kembali ke pura masing-masing di Surabaya. "Kalau di Surabaya ada 12 pura," jelasnya.
Kembalinya umat Hindu ke pura itu untuk menjalani Mecaru atau Tawur Kesango secara serentak. "Pertama di Pura Agung berkumpul bersama, ada yg menjadi manggalanya, lalu ada ogoh-ogoh keliling dan langsung nginep di dalamnya," terangnya.
Ketua Pelaksana Panitia Peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 Tahuun 2023 Pura Segara Surabaya, Made Yoga berharap usai menjalani Catur Brata, akan menyongsong pelaksanaan pesta demokrasi yang lebih aman.
"Mudah-mudahan, setelah upacara Catur Brata, tahun mendatang kami siap menyongsong pesta demokrasi yang aman, damai, dan santi," terang Yoga. (*)