KETIK, SIDOARJO – Untuk meningkatkan minat baca anak-anak, warga Perum Permata Siwalan Indah (PSI), Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo membuat Gubuk Literasi. Hal ini dilakukan sejumlah dasa wisma yang ada di perumahan tersebut, yakni Dasa Wisma Lestari, Elok, Cantik dan Indah (Leci).
Inisiasi membuat Gubuk Literasi didasari keprihatinan atas kurangnya minat baca anak muda saat ini.
"Penyediaan fasilitas tempat berwujud gubuk, media baca tulis berupa buku-buku, media menggambar, dan penyediaan referensi digital yang bisa diakses dengan mudah dan tinggal scan barcode, sehingga anak-anak bisa mendapatkan bacaan dan konten positif yang sangat bermanfaat," ucap ketua Dawis LECI PSI, Hesti saat ditemui Ketik.co.id, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Gubuk Literasi ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca melalui penyediaan fasilitas tempat berwujud gubuk. Dengan media baca tulis berupa buku-buku, media menggambar, dan penyediaan referensi digital yang bisa di akses dengan mudah.
"Jadi anak tinggal scan barcode sehingga bisa mendapatkan bacaan dan konten positif yang sangat bermanfaat," ucap Hesti.
Ibu-ibu pelopor Gubuk Literasi, Sabtu, 31 Agustus 2024. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Literatur yang disediakan cukup lengkap untuk jenjang usia, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMA. "Kita wajib memberikan stimulus dan ruang untuk anak-anak kita agar dapat memanfaatkan waktu dengan baik, serta menumbuhkan minat baca yang baik serta memiliki rasa penasaran yang tinggi tentang ilmu pengetahuan. Agar mereka selalu merasakan haus pengetahuan," ucap salah satu warga, Umdatus Sholeha.
Wanita yang juga dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini menilai, gadget saat ini menjadi sahabat gen Z dan Alpha. Tidak hanya untuk bermain game, namun bisa mengoptimalkan fungsinya untuk belajar.
"Adanya pembentukan karakter positif dalam minat membaca ini sebagai pondasi untuk membangun peradaban bangsa yang sama-sama kita cintai," ucapnya.
Melalui gubuk literasi, selain meningkatkan minat dan motivasi membaca, juga meningkatkan sosialisasi antar sesama tetangga. Anak-anak juga akan menjadi lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya.
"Kegiatannya akan dibuat secara terjadwal dan tentatif, ketika mereka bermain-main bersama ada kegiatan belajar yang dilakukan secara bersama-sama dengan teman-temannya," pungkasnya. (*)