KETIK, DENPASAR – Maskapai Penerbangan Batik Air yang merupakan anggota Lion Group, membuka rute penerbangan baru Bali-Balikpapan. Penerbangan perdana rute baru ke Ibukota Nusantara atau IKN tersebut akan dilakukan, Rabu, (24/1/20234) mendatang.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, rute baru Bali – Balikpapan – Bali akan dilayani menggunakan pesawat Airbus 320-200 dengan kapasitas 12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi.
Sedangkan jadwal penerbangan setiap hari, ID 6764: Bali (DPS) 19.50 WITA - Balikpapan (BPN) 21.30 WITA dan ID 6765: Balikpapan (BPN) 06.40 WITA - Bali (DPS) 08.20 WIT.
"Rute baru ini, Batik Air menawarkan aksesibilitas yang lebih luas bagi pebisnis, wisatawan dan masyarakat yang ingin bepergian ke atau dari Balikpapan untuk keperluan bisnis, wisata atau keluarga," ujar Danang Mandala Prihantoro, melalui keterangan press release yang dikirimkan.
Banner pengumuman terbang perdana Batik Air rute Bali-Balikpapan. (Foto : Batik Air).
Lebih lanjut ia mengatakan, selain meningkatkan konektivitas ke IKN, rute baru Bali-Balikpapan ini nantinya akan dapat meningkatkan konektivitas antar pulau Bali dan Kalimantan.
"Mendukung peran Balikpapan sebagai salah satu kota penyangga IKN, yang berfungsi simpul hilir migas dan logistik Kalimantan Timur. Juga untuk meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi di Bali dan Kalimantan Timur," jelasnya.
Untuk memudahkan mempersiapkan perjalanan, sambung Danang, pemesanan tiket penerbangan Batik Air, tersedia pada aplikasi BookCabin yang dapat diunduh di Google Play Store atau App Store.
"Aplikasi ini menyediakan fitur pemesanan tiket, hotel dan check in online, serta berbagai promo menarik. Salah satunya adalah diskon Rp 50.000 untuk setiap pembelian tiket penerbangan Batik Air," ungkapnya.
Masih kata Danang, Batik Air memberikan pilihan lebih banyak bagi mereka yang ingin terbang ke Balikpapan dari 15 kota asal, melalui transit di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Rute Batik Air Bali – Balikpapan pulang pergi (PP) dapat berkontribusi menyediakan sarana transportasi yang efisien, menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi regional dan pendorong konektivitas yang lebih luas di wilayah Bali dan Balikpapan," tuturnya. (*)