KETIK, SURABAYA – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Timur terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TPT pada 6 November 2023 mencapai 1,17 juta jiwa.
Jumlah ini lebih rendah bila dibandingkan dengan Agustus 2022 yang mencapai 1,26 juta jiwa pada
"Alhamdulillah, penurunan TPT ini cukup signifikan. Tentunya ini berkat upaya kita bersama salah satunya dalam meningkatkan kualitas angkatan kerja sehingga angka TPT di Jatim terus menurun," terang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (5/1/2024).
Gubernur Khofifah menjelaskan, secara year-on-year, Jatim menurunkan TPT lebih banyak dari pada rata-rata nasional. Tercatat, TPT nasional pada Agustus 2023 sebesar 5,32 persen dan hanya turun 0,54 persen dibanding Agustus 2022.
Penurunan TPT di Jatim, ungkapnya, telah melalui sejumlah upaya. Meski begitu, Khofifah mengakui masih banyak ruang untuk perbaikan yang diharapkan dapat dilakukan pada tahun 2024 ini.
"Penurunan TPT ini akan selalu menjadi resolusi tahunan kami di pemerintahan. Target untuk 2024 ini tentu penurunan angka yang lebih signifikan lagi. Insyaallah bisa terwujud," katanya.
Gubernur Khofifah melanjutkan, target dapat tercapai dengan berbagai cara yang sebenarnya selama ini sudah dikerjakan.
Antara lain dengan gelaran job fair yang dilaksanakan di Surabaya dan beberapa UPT BLK di Jatim oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim. Termasuk, lewat peningkatan mutu pendidikan vokasi oleh Dinas Pendidikan Jatim.
"Kita juga memberi pembekalan angkatan kerja dengan pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan kerja ini dilakukan dengan berbagai kejuruan yang diperlukan dunia kerja formal maupun non formal dan disediakan secara gratis pada 16 UPT BLK se-Jawa Timur," terangnya.
Disediakan pula pelatihan dan sertifikasi kompetensi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), ada juga pelatihan Millenial Job Center (MJC) bagi freelancer. Disnakertrans Jatim telah memberikan akses penuh kepada 300 mentor se-Jatim untuk diberikan pendampingan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi.
"Selain itu, kami juga berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung untuk berbagai profesi. Termasuk kenaikan upah buruh yang meski sedikit tetap mengalami kenaikan," tandasnya.
Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas kinerja seluruh OPD, stakeholder hingga kelompok masyarakat. Menurutnya, capaian dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jawa Timur ada berkat sinergitas berbagai pihak dan elemen masyarakat.
"Alhamdulillah sinergitas yang dilakukan semua dinas, stakeholder, perguruan tinggi dan kelompok masyarakat membuahkan hasil. Tidak pernah mengecewakan," lanjut Khofifah.
"Selama ini kami bekerja untuk rakyat, penghargaan yang kami dapat itu bonus. Tapi tetap, saya ingin mengapresiasi kerja keras kita semua. Terima kasih atas perjuangan dan kerja kerasnya," pungkas Khofifah.(*)