TikTok Dipanggil DPR AS, Bakal Ditanya soal Partai Komunis China

Jurnalis: S. Widodo
Editor: Rudi

1 Februari 2023 12:18 1 Feb 2023 12:18

Thumbnail TikTok Dipanggil DPR AS, Bakal Ditanya soal Partai Komunis China Watermark Ketik
TikTok bakal memberikan keterangan di DPR AS. (Ilustrasi: Shutterstok)

KETIK, SURABAYA – CEO TikTok Shou Zi Chew akan memberikan kesaksian di depan Komite Energi dan Perdagangan DPR Amerika Serikat. Ia bakal dicecar pertanyaan termasuk soal hubungan aplikasi dengan Partai Komunis China.

Pemanggilan Chew oleh DPR AS itu akan dilakukan pada 23 Maret. Ia juga akan membahas langkah-langkah privasi dan keamanan data aplikasi, serta dampaknya pada anak di bawah umur.

Ini akan menjadi penampilan pertama Chew di depan panel kongres. Keamanan dan hubungan TikTok dengan otoritas China telah menarik perhatian pejabat AS selama beberapa tahun terakhir.

Hubungan TikTok dengan pemerintah AS tampaknya makin memanas selama beberapa tahun belakangan ini, lantaran kekhawatiran akan penyalahgunaan data pengguna.

Perusahaan telah mencoba meredakan kekhawatiran itu dengan menyimpan data pengguna AS di server Oracle domestik dan menghapus data tersebut dari servernya sendiri di AS dan Singapura.

Namun TikTok harus memecat empat karyawan yang mengakses data beberapa jurnalis, di antaranya dua pegawai yang berasal dari China, dan dua lagi dari AS.

Keempat karyawan itu disebut mencari sumber kebocoran kepada wartawan, menurut laporan Engadget.

Pada Desember 2022, pemerintah AS menerbitkan undang-undang yang sudah disahkan oleh anggota parlemen, isinya termasuk larangan TikTok dari perangkat milik pemerintah federal.

Dikutip dari Energy Commerce, gejolak aplikasi dengan AS bermula saat Negeri Paman Sam itu dipimpin oleh Donal Trump. Ia mendorong jejaring sosial itu untuk melepaskan keterikatan dengan China.

Namun, argumen Trump sempat disanggah oleh TikTok. Perusahaan berdalih pihaknya tidak ada keterkaitan dengan pemerintahan China dan memiliki CEO orang Amerika Serikat.

"Dalam pertemuan dengan anggota parlemen, pelobi bersikeras bahwa aplikasi tersebut terutama untuk hiburan dan bukan jenis konten yang biasanya ditargetkan untuk pengawasan pemerintah," menurut laporan The New York Times. (*)

Tombol Google News

Tags:

TikTok DPR AS kumunis China