KETIK, SURABAYA – Kasus dugaan penguntitan yang dilakukan sejumlah personel Densus 88 terhadap Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus, Febrie Ardiansyah memicu polemik.
Febrie saat ini tengah menangani kasus korupsi besar yang dikabarkan melibatkan oknum penegak hukum lain dari instansi lain. Yakni penanganan kasus korupsi timah yang merugikan negara hingga Rp 271 Triliun.
Selain kasus timah saat ini, mengutip dari situs Kejaksaan, tiga kasus korupsi kelas kakap yang ditangani Febrie yakni korupsi PT Asuransi Jiwasraya, korupsi fasilitas kredit PT BTN serta korupsi PT Asabri.
Ketiga kasus tersebut ditangani ketika Febrie masih menjadi Dirdik JAM-Pidsus.
Sejauh ini, pihak Mabes Polri maupun Densus 88 masih bungkam terkait kabar seorang personelnya yang tertangkap karena diduga menguntit petinggi Korps Adhyaksa.
Namun di media sosial, beredar informasi tentang identitas Bripda IM, anggota Densus 88 yang diamankan oleh prajurit Polisi Militer yang menjadi pengawal Febrie.
Mengenai informasi penguntit, tersebar di media sosisl, bahwa Bripda IM atau Iqbal Mustofa diketahui berasal dari Kalinyamat Wetan, Tegal Selatan.
Dari penelusuran Suara.com -mitra Ketik.co.id, ternyata sosok Iqbal Mustofa menyimpan kisah haru saat berjuang untuk menjadi anggota polisi.
Diketahui, Iqbal ternyata berasal dari keluarga tidak mampu. Ayahnya Sunarto marbot masjid sementara ibunya Warikha merupakan penjual es cendol yang mangkal di Pasar Bandung, Tegal Selatan.
Dalam kesehariannya sebelum menjadi anggota polisi, Iqbal kerap membantu sang ibu untuk menyiapkan jualan cendol hingga ikut membersihkan karpet masjid bersama bapaknya.
Iqbal Mustofa diketahui merupakan satu diantara enam orang asal Tegal yang lulus seleksi mengikuti pendidikan polisi tahun 2018 silam.
Sementara itu sejak ia dikabarkan ditangkap ajudan Febrie Adriansyah, identitasnya kini terbongkar.
Seperti dikutip dari akun @_riverheaven, Iqbal terdaftar sebagai anggota Densus 88. Hal itu terlihat dari identitas di kartu anggota yang tersebar.
Terungkap pula, ternyata polisi berpangkat Bripda itu menyamar sebagai karyawan BUMN Telkom dengan nama berinisial HRM. (*)
