KETIK, SURABAYA – Yayuk Eko Agustin tetap berkarya di usia yang tidak lagi muda. Desainer pensiunan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya ini menekuni pembuatan kain ecoprint dengan brand Namira Ecoprint yang produknya telah banyak dikenal.
Melalui karyanya, ia ingin menunjukkan bahwwa usia bukanlah penghalang dalam berkarya. Kuncinya adalah tetap bekerja keras dan mau belajar.
"Usai pensiun tahun 2019 saya bingung mau ngapain karena kan kita kesehariannya kerja. Kemudian saya cari informasi dan nemu ini metode ecoprint. Kemudian saya dalami hingga jadi sekarang," jelas Yayuk saat ditemui di perhelatan Surabaya Fashion Parade, Sabtu (9/9/2023).
Untuk memperluas pasar, perempuan kelahiran Jombang, 27 Agustus 1962 ini selalu mengikuti aneka pameran dan pertunjukan seni. Selain itu, ia selalu berinovasi membuat tren desain terbaru.
Model sedang memperagakan kain hasil karya Yayuk Eko Agustin. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Produk Yayuk cukup digemari karena motifnya yang unik dan filosofinya yang dalam. Ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana, tapi dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik.
Dalam membuat motif baru, Yayuk selalu menggunakan bahan-bahan dari alam, seperti dedaunan, ranting, akar, bunga dan masih banyak lagi. Hal ini menjadi nilai tambah sendiri bagi produknya di mata para pelanggan.
"Jadi ecoprint ini kita bikin motifnya langsung pake daun, batang atau bunga. Untuk proses pewarnaan juga pake yang alami. Sehingga bisa dibilang produk saya ini ramah lingkungan," tambahnya.
Dalam mengembangkan bisnis, Yayuk selalu berusaha mengerti alam. Hal ini sangat penting karena produknya dibuat dengan menggunakan bahan-bahan dari alam.
Ia bahkan memiliki kebun jati di belakang dan depan rumahnya. Hal ini juga tidak lepas dari kesukaanya terhadap daun jati.
"Saya itu suka banget sama daun jati. Saya juga sering menggunakan daun jati untuk motif di kain saya. Makanya sekalian saay bikin kebun di rumah," pungkasnya.(*)