KETIK, SIDOARJO – Berkarya, berinovasi, dan membangun jejaring menjadi kunci penting bagi para pelaku ekonomi. Lapangan kerja akan tercipta dan ekonomi masyarakat akan terdongkrak naik. Sekarang adalah era kolaborasi, bukan lagi kompetisi antar pengusaha kreatif.
”Ingat 3G. Gercep, geber, dan gass pooll,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menyapa para pelaku ekonomi kreatif di Sidoarjo Jumat malam (14/7/2023).
Sandiaga hadir pada puncak kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia. Sidoarjo menjadi lokasi ke-18 dari rangkaian program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia Tahun 2023.
Sandiaga melontarkan motivasi. Para pelaku ekonomi kreatif, seperti usaha kecil, mikro, dan menengah, diajak untuk terus mengeksplorasi ide-ide. Mengembangkan inovasi agar produk memiliki branding yang kuat.
Sandiaga juga berdialog dengan para pelaku usaha kreatif asal Sidoarjo. Junaidi, pengusaha tas ukir di Tanggulangin, mengaku masih harus membeli peralatan produksi Jepang. Bentuknya alat-alat ukir besi. Harganya pun lumayan. Padahal, produknya sudah terjual hingga ke Belanda.
Pengusaha tas kulit ukir asal Tanggulangin, Junaidi, menjelaskan sekilas produknya yang sudah terjual hingga ke Belanda kepada Sandiaga Uno. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Nah, kata dia, kebutuhan-kebutuhan peralatan maupun kelengkapan produk itu, sebenarnya, merupakan peluang bagi pengusaha ekonomi kreatif lain untuk menciptakannya. Pangsa pasarnya sudah jelas. Agar tidak harus impor. Peluang itu harus dimanfaatkan bersama.
Ada pula Huzaimah, pengusaha sambal khas bandeng asap. Sambel produksinya tergolong premium. Dia berharap bagaimana sambel premium brand miliknya mampu menjadi ikon Jawa Timur, bahkan Indonesia.
Sandiaga menyatakan bahwa mungkin 99 persen orang Indonesia suka makan dengan sambal. Jenis sambal bermacam-macam dan bisa ditemui di banyak daerah. Hal itu ditemuinya saat berkeliling ke berbagai daerah.
”Kuncinya adalah bagaimana branding yang lebih kuat agar bisa menjadi ikon,” ungkapnya.
Suprianto, pengusaha sambel klotok khas Indonesia, mengeluh sulit masuk ke minimarket-minimarket. Problemnya soal harga. Agar bisa dijual di minimarket, dia harus rela mendapatkan keuntungan yang sangat tipis. ”Kami tidak bisa untung. Bagaimana regulasi yang sebenarnya agar produk UMKM ini bisa masuk dengan harga yang layak,” ujar Suprianto.
Sandiaga menjawab kuncinya adalah duduk bersama minimarket. Ciptakan pola koloborasi antara UMKM dan pasar modern. Agar dapat solusi. ”Misalnya dapat harga yang lebih baik,” kataya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur Hudiyono mengatakan, Menparekraf Sandiaga Uno telah menyaksikan langsung potensi dan betapa kreativitasnya masyarakat Sidoarjo. Di antaranya, kreasi dalam bentuk usaha kuliner.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, lanjut Hudiono, mendorong para pengusaha untuk kreatif dengan memberikan pendampingan. Polanya adalah petik, kemas, oleh, jual. Ciptakan produk kreatif yang berkualitas dan sesuai dengan pangsa pasar.
Pendampingan juga diberikan dengan memberikan ruang dan waktu berbasis digital. Pelaku usaha bisa memperluas jangkauan pasarnya secara digital.
”Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) juga sering mengajak pelaku usaha untuk misi dagang. Sampai ke 38 provinsi di seluruh Indonesia,” katanya.
Sandiaga dan Hudiyono mampu memotivasi para pelaku ekonomi kreatif yang hadir dalam workshop di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo Jumat malam. Mereka berkolaborasi melakukan creative challenge dengan mengukit tas kulit.
Ratusan pengusaha kreatif menyaksikan keduanya beraksi. Hadir pula, Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo Martha Wara Kusuma serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo Widiyantoro Basuki.
Sandiaga tampak tidak segan-segan menuruti apa saja permintaan hadirin. Di antaranya, ada Aripin, penggerak musik patrol, yang minta di-endorse. Pria asal Desa Wage, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, itu punya anak didik pemain musik patrol.”Kami minta endorse-nya, Mas Menteri,” ujar Aripin.
Sandiaga pun langsung menyanggupinya. Selesai acara, dia langsung mendatangi anak-anak yang sedang main musik patrol. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berfoto dan bervideo bersama anak-anak. Bahkan, dia mewawancarai Cak Ipin, sapaan Aripin, di depan para jurnalis dari berbagai media. Aripin dan anak-anak yang dibinanya semringah. (*)