KETIK, MALANG – Pembangunan parkir vertikal di Stadion Gajayana Kota Malang telah rampung. Namun dalam pengerjaan yang dilakukan oleh kontraktor, terjadi keterlambatan hingga lima hari.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra bahwa akibat keterlambatan tersebut pihak kontraktor dikenakan denda hingga Rp 21 juta.
Namun kesalahan tidak sepenuhnya berada di tangan kontraktor. Mengingat terdapat beberapa pekerjaan yang tidak tercover dalan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
"Sebenarnya tidak fatal. Pada prinsipnya ada pekerjaan yang tidak tercover pada RAB. Pekerjaan itu adalah strauss atau semacam pondasi, sedangkan pondasi itu harus dikerjakan. Nah itu diusulkan oleh pelaksana namun administrasinya saja yang terlambat," jelas Widjaja, Sabtu (13/1/2024).
Di luar itu, pengerjaan parkir vertikal Stadion Gajayana telah rampung sejak 1 Januari 2024 lalu. Beberapa pekerjaa lain yang tak tercantum dalam RAB ialah pengecatan.
"Kemarin yang dikerjakan adalah yang di luar RAB misalnya mengecat. Saya minta agar dicat, artinya dalam tanda kutip, mestinya penyedia tidak melakukan juga tidak apa-apa," tambahnya.
Parkir vertikal tersebut memiliki tiga lantai, namun saat ini yang baru dapat dioperasikan hanyalah di lantai satu. Widjaja menjelaskan pengoperasian parkir vertikal tersebut masih menunggu kesiapan personil parkir.
"Kita menunggu perangkatnya dulu, kan saya juga harus mengatur personilnya. Jadi tinggal persiapan akhir saja, kalau secara fisik (bangunan) sudah, yang menjadi kewajiban seorang pelaksana itu sudah clear semuanya. Hanya wilayah kami sekarang untuk petugasnya, kami harus mempersiapkan dulu," paparnya.
Sementara ini parkir vertikal tersebut belum dilengkapi dengan atap di lantai tiga yang disebabkan kurangnya anggaran. Pengadaan atap baru dapat dilakukan pada tahun 2024 ini.
"Memang sejak awal tidak ada dispesifikasi teknis. Nanti akan kita lanjutkan di tahun 2024 karena memang tidak ada anggarannya. Untuk atap sekitar Rp 4,3 miliar, memang besar karena atap spandek dan bangunannya luas. Itu juga sudah termasuk antisipasi eskalasi harga, nanti akan kita review lagi. Itu kan masih rencana, bukan harga jadi," bebernya. (*)