Tekan Angka Pengguguran di Kabupaten Malang, Disnaker Kolaborasi dengan BPS
Jurnalis: Gumilang
Editor: Muhammad Faizin
26 Oktober 2023 05:02 26 Okt 2023 05:02
Guna menekan angka Pengganguran Terbuka tersebut, Disnaker Kabupaten Malang telah berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Malang. Pertemuan kedua instansi itu untuk membahas masalah tersebut juga sudah dilakukan.
Mengenai TPT di Kabupaten Malang ini, Ir Surya Astuti, Kepala BPS Kabupaten Malang, menjelaskan, pengangguran menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya Disnaker.
“Pengangguran merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Malang secara keseluruhan. Tanggung jawab bersama,” kata Surya dikutip ketik.co.id melalui keterangan tertulis Disnaker Kabupaten Malang.
Ia menjelaskan, angka TPT tidak hanya disumbang dari sektor industri saja. Melainkan ada bebrapa sektor pendukung lainnya. Misalnya saja perdagangan dan pertanian.
“Kita ambil contoh, dari sektor pertanian pernah ditemukan fenomena kelangkaan pupuk. Nah kelangkaan pupuk ini membawa dampak yang cukup besar bagi TPT. Jadi pengangguran ini tidak hanya dilihat dari satu sektor saja,” urainya.
Untuk menurunkan angka TPT di Kabupaten Malang, Surya menawarkan solusi. Dia menyarankan agar Disnaker mengumpulkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) kemudian mengundang BPS sebagai narasumber untuk menjadi pembina statistik sektoral.
Surya menilai, duduk bersama dengan lintas OPD ini menjadi salah satu solusi yang tepat untuk menurunkan angka pengangguran.
“Jadi kalau ingin mengurangi pengangguran, dilihat dulu sektor mana yang paling besar menyumbang prosentase. Karena bukan hanya dari sektor industri, ada beberapa sektor. Setelah kita tahu mana yang paling besar, bisa bersama-sama mencari solusinya,” bebernya.
Disebutkannya, Jumlah TPT di Kabupaten Malang pada 2022 meningkat jika dibandingkan tahun 2021 dengan prosentase 5,40 persen atau 77.267 jiwa. Artinya terdapat peningkatan jumlah pengangguran terbuka sebanyak 20.052 orang.
Masih dari data BPS Kabupaten Malang, tingkat TPT pada tahun 2018 3,15 persen atau 44.910 jiwa. Angka ini mengalami kenaikan 0,55 persen pada tahun 2019 yakni menjadi 3,70 persen dengan jumlah jiwa sebanyak 53.312.
Artinya mengalami kenaikan TPTP sebanyak 8.402 jiwa. Pada tahun 2020 meningkat cukup tajam hingga 1,79 persen menjadi 5,49 dengan jumlah jiwa 81.532 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Berkaca data ini, jumlah penganggur terbuka meningkat sebanyak 28.220 jiwa.
Maulidiah Niti Vijaya, Ketua Tim Sosial BPS Kabupaten Malang, menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan TPT pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi covid.
Sudah bukan rahasia jika Covid-19 yang mulai menyerang Indonesia pada Maret 2020 melumpuhkan sendi-sendi perekonomian. Termasuk di Kabupaten Malang ini.
“Kemudian, kenapa di tahun 2022 angkanya masih 6,57 karena euphoria masyarakat mencari pekerjaan cukup tinggi namun lapangan kerja belum tersedia. Itu sebabnya TPT masih di angka tersebut,” kata Ia.
Mengatasi TPT ini, dia memberikan beberapa saran. Salah satunya adalah memperbanyak job fair di Kabupaten Malang. Karena event ini merupakan momen bertemunya pencari kerja dengan penyedia lapangan kerja.
Selain itu, dia juga menyarankan agar para Perusahaan yang menjadi peserta job fair Sebagian besar berasal dari Perusahaan baru atau sedang berkembang. Sehingga lebih banyak membutuhkan karyawan baru.
“Informasi untuk lapangan kerja melalui job fair lebih diperbanyak. Memang sekarang ada info job fair atau loker secara online. Namun juga diperbanyak dengan yang langsung (offline),” katanya.
Ia menambahkan, dari sektor pertanian misalnya. Dia menyarankan untuk lebih mengembangkan agrobisnis. Agrobisnis dikutip dari Wikipedia adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir.
Penyebutan hulu dan hilir mengacu pada pandangan pokok bahwa agrobisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agrobisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan.
Agrobisnis dinilai memiliki peran penting dalam perekonomian dengan kontribusi terhadap PDB, penciptaan lapangan kerja, kontribusi ekspor, dan ketahanan pangan.
Kemudian, di sektor pariwisata misalnya, juga bisa berperan untuk menurunkan angka TPT. Misalnya saja membuat lebih banyak event yang mengundang pengunjung. Contohnya di Pantai Balaikambang beberapa waktu lalu ada acara kopi darat komunitas otomotif. Hal ini terbukti mampu mendongkrak jumlah pengunjung.
Di lokasi wisata lainnya misalnya, lebih dimaksimalkan faktor penumbuhnya. Misalnya saja jasa penyedia kuliner. Karena di beberapa lokasi wisata, wisatawan kesulitan untuk membeli makanan hal ini karena terbatasnya atau bahkan penjual makanan tidak tersedia.
“Bukan retribusinya yang dinaikkan, tapi fasilitasnya yang dipenuhi. Misalnya dilengkapi dengan penjual makanan. Kan bisa memberdayakan UMKM,” bebernya.
Sementara itu, Yoyok Wardoyo, Kepala Disnaker Kabupaten Malang, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan Upaya untuk menurunkan angka TPT. Misalnya saja menggelar pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan di Bidang Pelatihan dan Produktivitas juga Bidang Penempatan Tenaga Kerja.
Di bidang lain, Hubungan Industrial misalnya memiliki program zero conflict yang bertujuan untuk menciptakan iklim industri yang kondusif.
“Jika tidak ada konflik di perindustrian, diharapkan iklim industri menjadi kondusif, tidak ada PHK massal secara sepihak dan jumlah investasi semakin bertambah,” ungkapnya.