KETIK, BATU – Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai meminta kepala dinas pendidikan dan kepala sekolah agar kegiatan belajar kelompok di luar jam sekolah, dilakukan di dalam sekolah.
Permintaan itu merespons kematian siswa SMP di Kota Batu yang diduga dikeroyok teman saat belajar kelompok di luar.
"Saya sampaikan kepada kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan agar belajar kelompok dilakukan di dalam sekolah, ujarnya saat bertakziah ke rumah duka RKW, Jumat (31/05/2024)
"Sehingga terpantau oleh guru dan orang tua karena dilakukan di tempat yang diketahui oleh orang tua," sambungnya.
Aries berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi. Karena itu, ia mengingatkan jam di luar sekolah agar dipantau baik oleh sekolah maupun orang tua. Kejadian pengeroyokan tersebut terjadi dengan alasan belajar kelompok di luar jam sekolah.
"Khususnya orang tua, juga saya berharap ada peran dalam menjaga dan mengawasi anaknya anaknya di luar jam sekolah. Kita prihatin dengan kejadian ini. Tentunya menjadi suatu berita duka yang mendalam yang tidak kita inginkan," jelasnya.
Soal anak yang menjadi tersangka pelaku pengeroyokan, Aries menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Polres Batu. Namun, ia berharap Komisi Perlindungan Anak tetap memberikan perhatian, karena anak tersangka masih usia dini, masih butuh perhatian dan pengamatan.
"Tetap akan kita lakukan pengawasan. Pak kadis pendidikan dalam waktu segera untuk mengumpulkan komite dan MKKS sekolah agar menjadi perhatian kita semua," tegas Aries.
Diberitakan sebelumnya, RKW (14), seorang siswa SMP Negeri 2 Kota Batu dikabarkan meninggal dunia karena diduga dikeroyok teman sekolah.
Korban merupakan warga Jalan Bromo Gang 4 Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu. Ia meninggal di RSUD Karsa Husada Kota Batu karena mengalami cidera di kepala.(*)