KETIK, JAKARTA – Megawati Soekarnoputri menegaskan dirinya tidak akan pensiun terlebih dulu dari jabatan sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Megawati menjelaskan bahwa keputusannya untuk tetap memimpin PDIP hingga 2025 dilatarbelakangi oleh adanya pihak yang ingin mengambil alih partai tersebut. Namun, Megawati enggan menyebut pihak yang disebut ingin mengambil alih PDIP.
Putri presiden pertama di Indonesia ini mengaku sudah berniat untuk pensiun dan menikmati waktu bersama keluarganya. Namun, permintaan agar ia tetap menjadi Ketua Umum PDIP membuatnya mempertimbangkan kembali keputusannya.
“Kalau orang lain diminta jadi ketua umum, pasti senang. Tapi aku bilang sama Hasto, 'gue pikirin dulu ya, To'. Gue rasanya kepengin juga kumpul sama keluarga, tapi disuruh jadi ketum lagi, ketum lagi,” ungkap Megawati dikutip dari Kanal Youtube PDI Perjuangan pada Rabu (14/8/2024).
Selain itu, Megawati mengatakan selama ia menjadi ketua umum, masih banyak kader yang tidak patuh terhadap perintahnya. Hal inilah yang juga membuat Presiden Ke-5 ini enggan untuk kembali memimpin PDIP.
"Aih, tahu-tahu disuruh jadi ketua umum tapi tidak menurut semua, ngapain tidak nurut," katanya.
Meski begitu, Megawati membatalkan niatnya untuk pensiun karena mengetahui ada yang ingin mengambil alih partai. Dia menilai kondisi tersebut sudah gawat.
"Eh begitu dengar ini akan diambil, 'nih kayanya PDI Perjuangan'. Saya mau jadi ketua umum lagi. Keren apa tidak?" tanya Megawati.
Sebagai informasi, masa kepengurusan DPP PDIP sebenarnya berakhir pada tahun 2024 ini. Partai banteng moncong putih itu seharusnya menggelar kongres untuk memilih ketua umum. Namun, agenda Kongres PDIP ditunda menjadi tahun 2024. Sebagai gantinya, DPP PDIP kemudian memutuskan untuk memperpanjang masa kepengurusan DPP PDIP periode 2019-2024 menjadi setahun, yakni hingga tahun 2025. (*)