KETIK, PACITAN – Di tahun politik pemilu 2024, menjadi momen krusial bagi berbagai organisasi pemuda di Indonesia. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PC PMII) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk tetap menjunjung tinggi nilai kemandirian dan independensi.
"PMII Pacitan tidak ingin di setiap momentum demokrasi atau dalam kondisi tertentu, gerakan organisasi ini seolah memiliki tendensi keberpihakan (kepentingan) selain kepada masyarakat," tegas Ketua Cabang PMII Pacitan, Riko Andiprastiwan, kepada media online nasional Ketik.co.id, Sabtu, (23/9/2023).
Kendati demikian, tambah Riko, satu hal yang terpenting adalah untuk mendorong dan masyarakat mendukung pemimpin berkualitas agar terlibat dalam berbagai kontestasi politik, mulai dari level kampus, desa, hingga kabupaten, baik dalam eksekutif maupun legislatif, serta posisi-posisi strategis lainnya.
"Jati diri idealnya sebagai organisasi kemahasiswaan berdasar sosio historis, yakni kewajiban berpihak kepada kebenaran, keadilan dan kacamata pendangan yang lebih jeli, itu yang menjadi sebuah keharusan," ucapnya.
Lanjutnya, terkhusus organisasi ini, jelas harus berkomitmen untuk tidak terpolarisasi dan terkotak-kotak dalam faksi dan golongan tertentu. "Berpolitik layaknya bermasyarakat, mengamati apa yang terjadi di sekitar dan punya keberanian untuk membela suara yang benar," tuturnya.
Menurutnya meski PMII dikenal sebagai wadah mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial dan politik. Namun demikian, tidak boleh ada klaim yang mengatakan bahwa gerakan kami mendukung partai politik tertentu.
"Kecuali, terdapat pihak yang berusaha mengobrak-abrik barisan PMII atau mencoba memanfaatkan organisasi ini untuk kepentingan golongan tertentu, kami akan bersikeras melawan tindakan tersebut," tegasnya lagi.
PMII Pacitan akan teguh dalam prinsip kemandirian dan independensi. Pun akan tetap menjaga integritas ini dengan serius. Ia juga mengajak kader PMII selalu berpikir cerdas, bertutur sopan, dan nyata dalam gerakan.
"Janganlah makin membuat masyarakat resah, karena salah satu harapan sebagai agen perubahan ini (pemuda). Tidak lagi memperjuangkan hak rakyat, karena telah dikontrol oleh penguasa atau pihak yang berduit," pintanya.
Lebih lanjut, PMII Pacitan juga mengajak seluruh elemen maupun anggota untuk terus menjalin persatuan dan kesatuan. Pihaknya percaya bahwa kolaborasi inilah yang akan menjadikan setiap organisasi, semakin maju, mandiri, dan tidak bergurau dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.
"Begitu pula, sesuai prinsip PMII yang tetap relevan dalam lintas periode kepemimpinan, yakni zikir, pikir, amal shaleh, taqwa, intelektual, profesional, kebenaran, kejujuran, keadilan," terangnya.
Disamping itu, semangat untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan, khususnya di tingkat kabupaten tetap menjadi fokus utama PMII Pacitan, tanpa meninggalkan nilai-nilai solidaritas dan integritas yang telah menjadi landasan organisasi ini selama ini.
"Menghadapi dinamika politik di tahun ini kami akan konsisten menjaga prinsip, terlebih tetap fokus pada tujuan mulia yang telah dicanangkan sejak awal berdirinya organisasi. Terkait pemimpin mana yang lebih unggul biar dinilai masyarakat sendiri," pungkasnya.(*)