KETIK, MALANG – Setelah sukses menggelar Johor Autism Summit, kini kepedulian terhadap anak-anak autis dan berkebutuhan khusus, menjalar hingga Kota Malang. Pada Malang Autism Summit 2024, penanganan terhadap anak autis di lingkungan sekolah, keluarga, hingga masyarakat akan menjadi fokus utama.
Ruwinah Abdul Karim selaku Clinical Director di Penawar Special Learning Center (PSLC) Malaysia menjelaskan antusiasme terhadap Johor Autism Summit cukup tinggi. Kegiatan tersebut bahkan telah terlaksana hingga empat kali.
"Kami ingin memberi ilmu pengetahuan terkait anak autis di Indonesia. Kita akan mempelajari semua hal terkait autisme, ADHD, dan disleksia," ujar Ruwinah, Senin 23 September 2024.
Dalam Malang Autism Summit 204, berbagai benefit akan didapatkan, misalnya workshop untuk mengetahui langsung terapi terhadap anak autis. Bagi guru-guru pun akan mendapatkan topik dan edukasi untuk membantu anak autis lebih fokus di dalam kelas.
"Bagaimana meningkatkan kognitif anak di dalam kelas dan menangani anak autis yang tantrum itu akan diajarkan. Termasuk mengajarkan disleksia yang tidak bisa tulis atau baca. Akan diajarkan modul dan skill yang diperlukan," terangnya.
Penanganan terhadap anak autis membutuhkan kontribusi lintas sektor. Terlebih autisme bukan merupakan hal yang dapat disembuhkan sehingga masa depan anak autis harus dipersiapkan dengan matang demi kemajuan Indonesia nanti.
"Kita sebagai masyarakat, guru, orang tua, harus tahu bagaimana memaksimalkan kehidupan anak autis. Bagaimana nanti mereka bisa menikah, punya anak, berkuliah, berkarir. Jadi harus tahu perawatan sejak kecil dan harus dishare ke guru, orang tua, dan masyarakat," jelasnya.
Pelaksanaan Malang Autism Summit sendiri akan dilaksanakan pada 3-5 September 2024 di Malang Creative Center (MCC). Bekerjasama dengan Tugu Media Group, kegiatan ini terbuka bagi seluruh masyarakat tanpa pungutan biaya apapun.
CEO Tugu Media Group, Irham Thoriq menjealskan hingga saat ini rerdapat 1.700 masyarakat yang telah mendaftarkan diri. Ia berharap pemerintah dapat lebih peduli dengan menyediakan kebijakan yang lebih ramah terhadap anak autis.
"Kami ingin pemerintah dan masyarakat bisa aware terhadap anak-anak autis. Kita akan kampanye dengan membunyikan klakson di depan MCC sebagai dukungan kepada anak autis," ucapnya.
Nantinya kegiatan tersebut juga diakhiri dengan deklarasi dan pembacaan resolusi dari hasil Malang Autism Summit. (*)