KETIK, MALANG – Kampung Proklim Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang mendapatkan kunjungan dari kader lingkungan Kota Batu. Kunjungan tersebut dalam rangka studi tiru pengelolaan persampahan.
Kampung Proklim yang tepatnya berada di Jalan Jombang gang III, RW 3 Kelurahan Gadingkasri telah mendapatkan penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur.
Tri Santoso, Kepala Bidang Tata Lingkungan Hidup menjelaskan, hal tersebut yang menjadi latar belakang DLH Kota Malang memilih RW 3 Gadingkasri sebagai lokasi studi tiru.
"Di RW 3 ini memiliki keunggulan di bidang pengelolaan sampah, urban farming, IPAL komunal dan kelambagaan yang baik. Khususnya dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim," ujarnya, Rabu 18 September 2024.
Tri Santoso, Kepala Bidang Tata Lingkungan Hidup DLH Kota Malang. (Foto: DLH Kota Malang)
Kota Malang memiliki wilayah yang dominan dengan perkampungan padat penduduk. Karakteristik tersebut dijadikan peluang untuk mengembangkan urban farming yang identik dengan Kampung Proklim.
Kampung Proklim berhasil terselenggara di RW 3 Gadingkasri. Tak heran jika kawasan tersebut cukup sejuk dan nyaman untuk dikunjungi.
Membutuhkan waktu hingga 10 tahun bagi masyarakat dan Kader Lingkungan menata kebiasaan hingga terbentuk Kampung Proklim.
"Masyarakat yang bergerak, kami fasilitasi agar dapat terekam dalam Kampung Proklim. Kami identifikasi dan upaya sudah terbentuk sejak 10 tahun yang lalu, jadi bukan wilayah sulapan yang tiba-tiba ada," jelasnya.
Trisan melanjutkan bahwa perkembangan Kampung Proklim di Kota Malang semakin mengalami peningkatan tiap tahunnya. Saat ini terdapat 24 lokasi yang tersebar di 14 kelurahan di Kota Malang.
"Setiap tahun, Kota Malang selalu mengirimkan lokasi binaan kampung ke KLHK. Target kita adalah satu kelurahan, satu lokasi Proklim," tambahnya.
Selama ini DLH Kita Malang terus memfasilitasi masyarakat di kelurahan untuk menyukseskan program Proklim. Mulai dari pendampingan, hingga dukungan sarana dan prasarana.
"Ada beberapa program pendampingan, dukungan berupa alat dan bahan. Kita juga menghubungkan pihak terkait yang mampu mendorong upaya masyarakat dalam perubahan iklim," ucapnya.
DLH Kota Malang telah memastikan agar seluruh program Kampung Proklim maupun pengelolaan lingkungan dilakukan secara berkelanjutan. Kerjasama antar instansi pun selalu digalakkan, salah satunya pendistribusian mahasiswa pengabdian kepada masyarakat.
"Kami sudah MoU dengan Universitas Negeri Malang (UM). Jadi mahasiswa yang akan KN kita arahkan ke kampung-kampung proklim binaan kami," tutup Trisan. (*)