KETIK, JEMBER – Perusahaan startup Translation Transfer rintisan Zakkyl Fikri Pratama, satu-satunya di Jember yang bergerak di bidang jasa layanan kebahasaan dan penerjemah profesional.
Startup yang baru dibangun sejak tahun 2018 itu terpusat di Perumahan Puri Bunga Nirwana, Kecamatan Sumbersari, Jember. Kini telah memiliki tiga cabang, yaitu di Batam, Banyuwangi, dan Malang. Bahkan sedang proses ekspansi ke Jakarta.
Pendirian Translation Transfer bukan tanpa alasan. Zakkyl, sapaan karibnya, melihat di era globalisasi saat ini hubungan bilateral antar negara sudah tidak dapat dihindari lagi.
Untuk tercapainya kerjasama antar negara, seperti urusan bisnis, birokrat, hingga pendidikan seringkali terkendala dengan bahasa internasional.
“Peran penerjemah sangat diperlukan untuk menjalin komunikasi baik. Dengan layanan bahasa, suatu bisnis dapat menjangkau pasar global secara optimal serta dapat meningkatkan nilai penjualan hingga 7 persen,” ungkapnya, Sabtu (29/6/2024) siang.
CEO Translation Transfer berikan pengarahan kepada pekerja penerjemah. (Foto: Fenna Nurul/ Ketik.co.id)
Layanan kebahasaan yang dimiliki diantaranya jasa penerjemahan dokumen, penerjemahan tersumpah, penerjemahan dan proofreading Jurnal Scopus, pelokalan/penerjemahan website, interpreting, dan Subtitling.
“Kami memiliki penerjemah tersumpah yang sudah terverifikasi Kemenkumham untuk menangani dokumen legal seperti kontrak perjanjian kerjasama bisnis,” lanjut pria berkacamata itu.
Selain dokumen legal dan kebutuhan pendidikan, Translation Transfer juga melayani di bidang hiburan/entertainment seperti perfilman dan game.
Sepanjang perjalanannya melayani banyak klien, omset Translation Transfer tidak main-main. Bisa tembus hingga Rp 200 juta per bulannya. Kemampuan produksi sekitar 1 juta kata atau setara 6.000 halaman per bulan.
Mereka sudah bermitra dengan kampus-kampus negeri, seperti Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Muhammadiyah Malang, Politeknik Negeri Malang, Universitas Malang, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bahkan klien mereka merupakan bisnis internasional yang ingin menjangkau pasar global di Indonesia. Seperti Netflix, Sharp, P&G, JeldWen, La Trobe University, Caterpillar, PT Temas Tbk, Loreal, Puma, Sharp dan banyak lainnya.
Saat ini, perusahaan rintisan itu telah mempekerjakan sekitar 200 penerjemah dari berbagai bahasa asing, meliputi Inggris, Cina, Jepang, Korea, Arab, Malaysia, Thailand, Turki, Belanda, Rusia, dan lainnya.
“Dibantu 200 penerjemah minimal terverifikasi Himpunan Penerjemah Indonesia dengan sistem kerja work from home atau dari mana saja,” tutupnya.(*)
