KETIK, BLITAR – Isu terkait kancah perpolitikan di Kabupaten Blitar terus berkembang jelang Pilkada 2024. Salah satunya yaitu tentang Sri Rahayu, salah seorang anggota DPR RI disinyalir akan menjadi sosok yang ditugaskan oleh DPP PDI Perjuangan sebagai Cabup Blitar.
Tak pelak makin menguat isu tersebut tatkala Sri Rahayu menghadiri rapat konsolidasi pemenangan Pilbup Blitar di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Sabtu (1/6/2024).
Namun, ketika disinggung mengenai apakah dirinya benar mendapat mandat dari ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dengan tegas Sri Rahayu membantahnya.
Bahkan, saat ditanya terkait kesiapan jika memang nantinya mandat DPP jatuh kepadanya, Sri Rahayu hanya membalas dengan senyum tipis sembari beranjak pergi.
"Sampai hari ini belum ada penugasan, saya hari ini hanya konsolidasi saja," ujar Sri Rahayu singkat. Sebelumnya timbul juga isu terkait DPP PDI Perjuangan menyebut bakal menghandle secara langsung Pilbup Blitar 2024.
Sehingga mengerucut dari PDIP Sri rahayu lah yang akan memperebutkan kursi Bupati melawan Mak Rini incumbent yang telah mendapat kembali rekom dari PKB.
Sri Rahayu yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Malang periode 1999-2004 ini kembali menegaskan bahwa dirinya yang juga membawahi tugas di Jatim, konsolidasi untuk kemenangan PDI Perjuangan di Pilkada 2024 khususnya Blitar harus dimenangkan.
"Kebetulan saya menjadi petugas di Jawa Timur juga, jadi setelah pilpres dan pileg kemarin saya melihat di lapangan bagaimana pemetaan dari tiap bakal calon yang mengembalikan formulir, dan kita harus menang," pungkasnya. (*)