KETIK, BLITAR – Kabupaten Blitar memiliki luas wilayah 158.879 hektar, dan dari luasan wilayah tersebut 19,66% atau sebesar 31.235 hektar merupakan lahan persawahan. Sesuai potensi tersebut, kegiatan perekonomian masyarakat Kabupaten Blitar khususnya di pedesaan masih didominasi bidang pertanian.
Itu merupakan penjelasan Bupati Blitar, Rini Syarifah saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi "Program Asuransi Jiwa Sedulur Tani" yang bertempat di Hall Hotel Grand Mansion 2, Kanigoro, Kabupaten Blitar, Senin (23/10/2023).
"Keberhasilan dalam memperkuat ekonomi perdesaan akan mendorong tumbuhnya perekonomian regional mapun nasional, sehingga diperlukan strategi untuk memperkuat desa dan kelurahan supaya bisa berkesinambungan mengoptimalkan perannya sebagai wilayah sentra produksi pertanian pemasok bahan pangan," jelas Bupati yang akrab disapa Mak Rini tersebut.
Mak Rini melanjutkan, karena kita akui atau tidak, krisis pangan kini berada di depan mata. EI Nino yang dapat memicu kekeringan berkepanjangan. Sebagai salah satu negara yang dilintasi garis ekuator, Indonesia mengalami kemarau panjang sejak pertengahan tahun, akibatnya beberapa produksi pangan di sejumlah wilayah Indonesia ada penurunan.
"Bahkan jika kondisi ini terus berlanjut maka tidak menutup kemungkinan bencana kelaparan sebagaimana yang diprediksi organisasi pangan dunia FAO akan terjadi di tahun 2050," terangnya.
Peningkatan produktifitas sektor pertanian dalam upaya mengatasi isu krisis pangan dan iklim yang ekstrim harus mulai dilakukan. Keberhasilan petani dalam melaksanakan usaha taninya, tentu tidak hanya didukung oleh sarana dan prasarana modern pertanian, tetapi juga harus didukung oleh kenyamanan dan ketenangan petani saat bekerja.
"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa peran petani dalam menyukseskan program pembangunan pertanian dan percepatan pertumbuhan perekonomian daerah sangat penting, sehingga perlu sebuah pendekatan holistik, baik dari segi kebijakan maupun kelembagaannya," terangnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Blitar dengan adanya Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang optimalisasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan telah mengalokasikan anggaran untuk bantuan iuran kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan dalam program yang dinamakan “AJI TANI” atau bisa disebut “Asuransi Jiwa Sedulur Tani”.
Program ini memberikan perlindungan jiwa kepada Petani dengan harapan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para petani dalam bekerja dari risiko kecelakaan kerja bahkan dari resiko kematian.
"Program ini juga sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Blitar kepada para petani yang ada di wilayah Kabupaten Blitar. Saya berharap, berbagai bentuk kepedulian yang selama ini telah diberikan, petani di Kabupaten Blitar semakin bersemangat dalam melaksanakan usaha taninya, sehingga pembangunan pertanian bisa semakin maju dan sukses," tegas Mak Rini.
Selain itu, Pemerintah juga telah menjalin kerjasama antar daerah sehingga produk hasil pertanian yang ada di Blitar bisa terserap di pasar nasional dan bisa mengurangi ketergantungan para petani kepada tengkulak nakal yang merugikan para petani.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini juga menegaskan bahwa minggu kemarin pada high level meeting tim pengendalian inflasi daerah, telah ditandatangani perjanjian kerjasama intra daerah antara BUMN dan BUMD yang ada di Jawa Timur. Diharapkan bukan hanya bisa menekan inflasi di daerah, tetapi juga saling bisa mengisi dan memenuhi, daerah yang surplus produk akan dikirim ke daerah yang membutuhkan sehingga kestabilan harga bisa dikendalikan.
"Saya juga berpesan, dorong kaum muda untuk gemar bertani bahkan mau menjadi petani. Karena menjadi petani itu keren, pahlawan pangan. Apalagi sekarang ini, dengan didukung oleh kecanggihan teknologi, sangat membuka peluang pemasaran hasil pertanian. Sebagi contoh melon yang ada di Wates dengan sedikit sentuhan teknologi seperti greenhouse sekarang sudah menjadi produk unggulan yang luar biasa," pungkas Mak Rini.(*)