KETIK, MALANG – Sebuah langkah inovatif dilakukan SMP Negeri 13 Kota Malang dalam membekali keterampilan siswa difabel. Inovasi Nasi Tiga Beras, atau Layanan Siswa Istimewa Galas Berwirausaha melatih siswa difabel dalam berwirausaha.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 13 Kota Malang, Sinthian Susan menjelaskan inovasi tersebut berisi pembelajaran kontekstual dan kewirausahaan. Para siswa dilatih untuk menghasilkan produk yang bernilai guna.
Salah satu produk yang berhasil diciptakan oleh siswa ialah telur asin hingga berternak ayam ras. Susan menjelaskan melalui program tersebut siswa difabel dilatih untuk mengembangkan potensi dan kepercayaan diri.
“Bagaimanapun keadaannya, pasti mereka punya potensi di bidangnya. Mereka berhak mendapat pendidikan tanpa perbedaan," ujarnya, Rabu (31/7/2024).
Nasi Tiga Beras dihasilkan dari asesmen diagnostik non-kognitif berupa tes psikologi terhadap para siswa difabel. Disertai dengan identifikasi bakat dan minat, program tersebut kemudian mulai diterapkan sejak tahun 2022.
"Program ini bertujuan menggali potensi kemampuan wirausaha siswa inklusi. Harapannya keistimewaan mereka tidak menjadi hambatan untuk lebih inovatif dan makin peraya diri, khususnya dalam berwirausaha," terangnya.
Perlu diketahui bahwa melalui Nasi Tiga Beras dan inovasi Sinau Mandiri Bersama Anak Satwimaba Istimewa (Simba Asia) milik SMPN 2 Kota Malang, mengantarkan Kota Malang meraih apresiasi dari KemenPANRB. Dua inovasi tersebut masuk 5 terbaik Inovasi Kelompok Replikasi Inovasi Kluster Kota.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana turut mengapresiasi inovasi yang diusung sekolah terhadap siswa difabel. Menurutnya inovasi tersebut merupakan implementasi dari program Pemkot Malang.
"Nasi Tiga Beras sejatinya adalah hasil replika inovasi dari Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma'Siti) SMP Negeri 10 Kota Malang. Dulu memang sempat dapat penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Klaster Pemerintah Kota Tahun 2023 dari KemenPANRB," tukasnya. (*)
