KETIK, SIDOARJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo bergerak bersama instansi terkait untuk membantu warga dan mengatasi dapak bencana angin kencang pada Minggu sore (4/2/2024). Hingga Senin (5/2/2024), pendataan dan asesmen masih dilakukan. Dampak bencana luar biasa.
”Pagi ini kami masih melanjutkan pendataan di lokasi,” kata Kepala BPPD Sidoarjo Dwijo Prawito.
Akibat kejadian itu, tiga orang menjadi korban. Seorang warga Desa Kedungwonokerto, Prambon, bernama Nur Kholilah, 54, meninggal. Dia tertimpa atap warung. Seorang lain, Misnah, mengalami patah tulang. Dia dirawat di RS Yapalis, Krian. Seorang lagi, Devina, dirawat di UGD Puskesmas Prambon. Dia terluka di kepala.
Apa dampak lainnya? BPBD Sidoarjo mencatat lebih dari 200 rumah dan bangunan lain porak-poranda. Lokasinya menyebar di Kecamatan Prambon, Balongbendo, Krian, dan Tarik.
Yang terparah, kerusakan menimpa rumah warga Balongbendo. Ada 33 rumah dan 1 bangunan madrasah rusak. Berikutnya, Kecamatan Prambon, sedikitnya 130 rumah rusak di tiga desa. Kemudian di Kecamatan Krian, ada tiga rumah rusak. Dan, di Kecamatan Tarik, tercatat sedikitnya 60 rumah rusak di Desa Kalimati.
”Untuk di Desa Kedinding, kami masih update pendataan,” tambah Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Sumarto.
Pohon-pohon pun bertumbangan akibat angin kencang tersebut. Total ada 1 pohon di Jalan Bypas Krian, 1 Bypass Balongbendo, dan 2 di Jalan Raya Prambon dan depan Kantor Kecamatan Prambon. Pohon-pohon yang tumbang itu segera dipotong dan dibersihkan.
”BPBD berkoordinasi dengan dinas lingkungan hidup, polsek, koramil, PMI, PLN, dan pihak-pihak lain,” tambah Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito pada Senin siang (5/2/2024). (*)