Shin Tae-yong Dipecat, Jebakan Piala AFF 2024?

Jurnalis: Agus Riyanto
Editor: M. Rifat

8 Januari 2025 10:51 8 Jan 2025 10:51

Thumbnail Shin Tae-yong Dipecat, Jebakan Piala AFF 2024? Watermark Ketik
Oleh: Agus Riyanto*

Publik sepak bola di tanah air dikejutkan oleh keputusan PSSI yang memutus kontrak Shin Tae-yong (STY) per-tanggal 6 Januari 2025. Padahal kontak itu sendirinya akan berakhir 2027. Pro kontra pun muncul. Banyak spekulasi yang berkembang perihal pemecatan tersebut. Salah satunya adalah kegagalan STY di Piala AFF 2024. Indonesia gagal lolos dari fase grup.

Kalau boleh jujur, kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF yang hanya finis diperingakat tiga grup B memang sebuah tamparan. Tak terkecuali salah satu prestasi terburuk selama perhelatan turnamen dua tahunan di kawasan Asia Tenggara.

 PSSI sendiri mengambil keputusan berani yang hanya mengirim tim yunior diturnamen tersebut dan STY ditunjuk menjadi pelatihnya. Padahal, ada moment penting yang akan dijalani STY, yakni babak lanjutan kualifikasi Piala Dunia.

Pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia tersebut Indonesia butuh banyak poin untuk bisa lolos ke putaran final. Misalnya, mengamankan dua poin kandang melawan China dan Bahrain serta mencuri satu poin away melawan Australia.

Mengapa harus STY yang ditunjuk tangani Timnas Piala AFF?

Penunjukan STY sebagai pelatih di Piala AFF memang menimbulkan beberapa polemik. Terlebih dengan hanya mengirimkan pemain muda. Banyak yang meragukan Timnas Indonesia menjadi juara, karena semua negara pesaing Indonesia turun dengan kekuatan penuh.

STY tetaplah STY. Amanat yang diembankan oleh PSSI pun diterima. Meskipun dengan tanggungjawab besar. Minimal membawa lolos Timnas Indonesia lolos babak semi final. Apa yang terjadi! Muhamad Ferari dan kolegan gagal di fase grup. Dan yang paling menyakitkan ditahan imbang tim gurem Laos dan kalah 0-1 atas Philipina. Dua pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Manahan Solo.

Setelah kegagalan STY di Piala AFF, muncul wacana jika PSSI akan melakukan evalusi kenerja pelatih berkebangsaan Korea Selatan. Mungkin saja publik di tanah air berpendapat evaluasi tersebut hal yang biasa dan menjadi kewenangan PSSI.

Memang sulit mengkaitkan kegagalan di Piala AFF dengan pemecatan pelatih. Tapi aroma itu tidak bisa dipungkiri, meski itu hanya sebatas bisik-bisik tetangga.

Secara matematis, prestasi yang ditorehkan STY bisa dibilang lumayan. Mulai dari lolos semi final Piala Asia U-23 dan lolos keputaran Tiga kualifikasi Piala Dunia. Cuma masalahnya, belum ada tropi yang dipersembahkan selama melatih yang hampir 5 tahun.

Mengapa STY tidak dievaluasi setelah gelaran kualifikasi Piala Dunia?

Ini yang cukup menggelitik. Disaat Indonesia on fire di laga terakhir edisi 2024 dengan mengalahkan tim kuat Arab Saudi 2-0, peristiwa pemecatan muncul. Sebenarnya publik berharap banyak grafik permainan Jay dan kolegannya terus meningkat di tiga laga sisa.

Apapun, ini adalah kewenangan PSSI untuk menunjuk pelatih, apalagi peluang Indonesia lolos keputaran final Piala Dunia cukup terbuka lebar. Pendeknya, PSSI fokus lolos dan salah satunya adalah rotasi pelatih. Semoga. (*)

*) Agus Riyanto adalah jurnalis Ketik.co.id di Trenggalek

Tombol Google News

Tags:

Shin tae yong di pecat jebakan Piala AFF 2024