KETIK, SIDOARJO – Sebagai sebuah komunitas, WAG Ruang Publik Sidoarjo mencetak rekor sebagai penyelenggara dialog publik hingga berjilid-jilid. Dialog Publik RPS telah memasuki jilid VIII pada Sabtu malam (27/7/2024) ini. Narasumber dari beragam latar belakang memperkaya hazanah wacana dan perspektif kritis untuk calon pemimpin Sidoarjo 2024-2029 mendatang.
Pada Dialog RPS Jilid VII pada Sabtu malam (20/7/2024), narasumber-narasumber penting dan punya otoritas hadir. Mereka adalah Ketua KPU Sidoarjo Fauzan Adhim, Ketua Bawaslu Sidoarjo Agung Nugraha, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidoarjo Mustain, serta akademikus dan mantan Komisioner Bawaslu Sidoarjo Dr Jamil Jourist
Fauzan Adhim, misalnya, menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara KPU, Bawaslu, dan media pers. Keterlibatan ketiga stakeholders itu diharapkan mampu mendukung tahapan pemilu dan menarik animo masyarakat pemilih untuk aktif dalam Pilkada Sidoarjo 2024 mendatang.
Fauzan juga menyatakan KPU Sidoarjo telah siap menyelenggarakan gelaran untuk memilih calon bupati dan calon wakil bupati Sidoarjo 2024-2029. Semua tahapan telah dilakukan. Seluruhnya on the track sesuai schedule.
”Sosialisasi kita lakukan di berbagai media. Pada bulan Agustus ini, kita siap sosialisasi pendaftaran cabup dan cawabup,” papar Fauzan. Dia beharap Pilkada 2024 berlangsung jurdil serta mencapai target pemilih.
Ketua Bawaslu Sidoarjo Agung Nugraha mengatakan, badan ac hoc pengawas pemilu itu siap melaksanakan tugas untuk mengawasi secara ketat proses elektoral tersebut. Koordinasi intens telah dilakukan dengan Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Sidoarjo.
Bawaslu dan Gakkumdu siap meningkatkan pengawasan agar Pilkada Sidoarjo berjalan sesuai dengan aturan. Potensi-potensi kerawanan pilkada juga dipetakan. Termasuk, antisipasi terhadap praktik money politics. Potensi-potensi kerawanan itu telah disampaikan ke jajaran kepolisian untuk diantisipasi bersama-sama.
Agung Nugraha juga menyatakan telah mengevaluasi kinerja jajarannya selama Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 lalu. Mereka diharapkan bisa bekerja dengan profesional. Mengawasi Pilkada 2024 ini sebagai proses elektoral dan kegiatan politik, bukan ”pertumbuhan ekonomi”. Partisipasi masyarakat juga berorientasi untuk memilih calon bupati dan calon wakil bupati yang terbaik.
”Kalau masyarakat menganggap pilkada sebagai kegiatan ekonomi, hasilnya adalah pimpinan daerah yang akan berpihak pada pemilik modal,” tegasnya.
Sementara itu, narasumber Ketua PWI Sidoarjo Mustain berpendapat, media massa pers harus memegang teguh Kode Etik Jurnalistik dalam memberitakan Pilkada 2024. Media massa pers jangan terjebak mengikuti isu-isu di media sosial yang kadang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Agar Pilkada Sidoarjo 2024 semakin berkualitas, Mustain berharap pers tetap menyuarakan kebenaran, netral, proporsional, serta berpihak kepada masyarakat dan bangsa. Bukan cabup dan cawabup tertentu. Pers wajib bertanggung jawab menjamin independensinya selama pelaksanaan Pilkada 2024.
Ketua WAG RPS Sujani SSos mengatakan, dialog publik akan terus mengundang tokoh-tokoh guna memilih calon bupati dan wakil bupati terbaik untuk Sidoarjo.
”Mudah-mudahan Pilkada Sidoarjo 2024 menemukan sosok pemimpin yang keinginan masyarakat,” ujarnya.
Pada Sabtu malam (27/7/2024) ini, Dialog Publik RPS Jilid VIII mengundang tokoh-tokoh agama terkemuka di Sidoarjo. Mereka bakal memberikan sudut pandang yang tentu berbeda. Bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang ideal bagi Sidoarjo itu.
Yang diudang, antara lain, Ketua PC NU Sidoarjo KH Zainal Abidin, Ketua PD Muhammadiyah Sidoarjo KH Dzo’ul Milal, Ketua PC Muslimat NU Hj Ainun Jariyah, serta Ketua PD Aisyiyah Sidoarjo Hj Zubaidah Syafii.
Sujani menambahkan, Dialog Publik RPS ini konsisten bertema Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo 2024. Acara ini merupakan kepedulian dan kontribusi anggota WAG RPS dalam membangun Kabupaten Sidoarjo.
Dari para narasumber, masyarakat bisa mengambil parameter tentang pemimpin Sidoarjo masa depan itu. Bagaimana figur, visi-misi, wawasan tentang Kabupaten Sidoarjo dari cabup dan cawabup. Masyarakat juga bebas memberikan masukan.
”Kita bisa menilai seperti apa sosok calom pemimpin kita,” tegas Sujani. (*)