KETIK, JAKARTA – Septic Tank merupakan tempat untuk mengolah limbah cair rumah tangga. Keberadaanya sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif limbah terhadap lingkungan.
Namun, jika tidak hati-hati dalam penggunaannya, septic tank bisa berbahaya. Seperti yang dialami YS (26) warga di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan baru-baru ini.
YS yang tengah buang air besar (BAB) harus dilarikan ke rumah sakit karena septic tank di rumah kosnya meledak. Dia mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, perlu diketahui penyebab meledaknya septic tank. Berikut 3 di antaranya yang dilansir dari Suara.com, media jaringan Ketik.co.id.
Minimnya Ventilasi dan Sifon
Minimnya ventilasi dan sifon meningkatkan risiko septic tank meledak. Gas-gas yang ada di dalamnya tidak bisa keluar dengan sempurna, sehingga tekanan menjadi lebih besar.
Ventilasi biasanya digunakan untuk mengeluarkan gas hasil pembusukan limbah. Sementara Sifon berfungsi untuk sebagai pipa penyalur.
Kapasitas Berlebih
Limbah yang berlebih di dalam septic tank juga berbahaya. Apalagi jika pengolahan limbah di dalamnya tidak terlalu baik, akan berisiko meledak.
Penumpukan limbah di dalam septic tank sendiri bisa terjadi di musim hujan karena penyerapan berkurang. Ini disebabkan debit air di dalam tanah lebih tinggi.
Penggunaan Bahan Kimia
Penggunaan bahan kimia tertentu juga bisa berpotensi membuat septic tank meledak. Terutama dalam jumlah yang cukup besar.
Keberadaan bahan kimia bisa mengubah keseimbangan di dalam septic tank ataupun merusak komponen di dalamnya. Apalagi dipicu oleh api seperti yang terjadi di Kabupaten Wajo. (*)