KETIK, MALANG – Mencari tempat nongkrong di Kota Malang bukan hal sulit. Tapi menemukan tempat kongko yang nyaman dengan nuansa alam terbuka hanya bisa dihitung jari tangan kanan.
Esonja Cafe hadir di Malang, Jawa Timur. Tepatnya di Jalan Joyo Suko Gg. I No.31, Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Lokasi strategis, berada di lingkaran kampus UIN Malang, Universitas Brawijaya, Unisma, Universitas Gajayana, Unitri dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Esonja Cafe tempat nongkrong yang disukai berbagai kalangan dengan view alam terbuka. (Foto: Dok. Ketik.co.id)
Cafe dengan konsep semi outdoor dengan view alam terbuka menjadi andalan yang disuguhkan bagi pengunjung. Sawah terbentang luas dengan view lepas Gunung Arjuno dan Gunung Kawi menjadi landscape dari Esonja Cafe.
Esonja Cafe secara resmi dibuka 2 Februari 2023. Saat itu, ratusan penikmat kopi tumpah ruah menunjukkan rasa bahagia atas hadirnya tempat nongkrong baru yang cocok untuk mahasiswa dan keluarga berkumpul.
Teropong binocular salah satu fasilitas pengunjung untuk menikmati keindahan alam di Esonja Cafe Malang. (Foto: Dok. Ketik.co.id)
Owner Esonja Cafe, Dr (Cand) H Choirul Rozi, M.Pd mengatakan bahwa Esonja merupakan akronim dari The Son of Java. Artinya adalah Putra Jawa. Makna filosofis, ia enggan membeberkan lebih dalam lagi terkait pemilihan nama itu.
"Nama itu muncul dari hasil kontemplasi selama saya hidup dan berjuang di Tanah Jawa," ucap Kaji Rozi, sapaan akrabnya, Sabtu (11/11/2023).
Esonja Cafe, tempat nongkrong dan nugas favorit mahasiswa Malang. (Foto: Dok. Ketik.co.id)
Pria murah senyum ini bersyukur hadirnya Esonja Cafe yang disambut baik oleh publik. Menurutnya, tidak ada tempat nongkrong dengan harga terjangkau yang menyuguhkan view sawah dan gunung di Kota Malang.
Tak hanya itu, Esonja Cafe juga berkonsep coworking space, sehingga sangat cocok untuk orang-orang yang bekerja sendiri atau tempat berkumpulnya komunitas. Ada ruang tertutup (indoor) dan terbuka (outdoor) yang bisa dipakai pengunjung.
Esonja Cafe didesain dengan konsep semi outdoor kekinian. (Foto: Dok. Ketik.co.id)
"Tempat ini menjadi wadah temen-temen mahasiswa untuk nongkrong, berdiskusi dan garap tugas. Kami ingin menghidupkan ruang-ruang dialektika yang serius tapi tidak lepas dari nuansa jenaka," bebernya.
Ia menambahkan bahwa tempat ini dilengkapi dengan fasilitas mushola, toilet bersih, wifi gratis, live music dan pemandangan alam.
"Flora dan fauna lengkap. Binatang bermain bebas karena masih terjaga habibatnya. Tumbuhan juga mengelilingi area Esonja. Semua lengkap. Tidak ada di tempat lain," tegasnya.
Inilah potret tempat nongkrong indoor di Esonja Cafe. (Foto: Dok. Ketik.co.id)
Setiap malam minggu atau event besar, Esonja Cafe menghadirkan live music untuk menghibur pengunjung. Untuk fasilitas ini, pengelola cafe juga mempersilakan pengunjung untuk bernyanyi bebas sesuai lagu kesukaannya.
Kenyamanan ini lah yang membuat cafe ini menjadi favorit mahasiswa. Bahkan, dosen, akademisi, pengusaha, santri, dan politisi semua pernah ngopi di Esonja.
Haji Rozi merinci menu andalan Esonja adalah Kopi Kajiro (kopi hitam khas Esonja) dan Nasi Jinggo traditional taste khas Bali. Menu dibanderol mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 11.000.
"Semua menu lebih murah dari tempat lain. Kalau ada yang lebih murah, berarti ya memang sama-sama murah," timpalnya.
Esonja Cafe tepat berada di samping sawah dengan view gunung Arjuno dan Gunung Kawi. (Foto: Dok. Ketik.co.id)
Satu lagi, cemilan rengginang khas Sumenep Madura juga bisa dipesan dan dinikmati di Esonja Cafe.
Irfan Widiawan (27 tahun) adalah salah satu pengunjung setia Esonja Cafe. Ia mengaku nyaman melakoni pekerjaannya. Sebagai pegiat dunia maya, Irfan terbantu dalam setiap pekerjaannya.
"Alhamdulillah, Esonja membawa berkah. Banyak rezeki tak terduga yang saya dapat ketika nongkrong sambil bekerja di sini," pungkasnya. (*)
