KETIK, BATU – Sebanyak 50 seni kayu karya Abdul Syukur dipamerkan di Galeri Raos Kota Batu, Rabu (11/10/2023). Abdul Syukur yang merupakan seorang tukang kayu kontruksi menyulap limbah kayu menjadi karya seni bernilai tinggi.
Kayu kayu itu merupakan bongkahan hasil buruannya di Kota Batu. Kemudian, ia memoles kayu tersebut menjadi sebuah karya seni.
"Kayu-kayu ini hasil perburuan. Karena tidak setiap kayu memiliki bentuk seperti ini. Berbeda dengan kayu gelondongan yang sudah punya bentuk," kata Abdul Syukur kepada ketik.co.id, Rabu (11/10/2023).
Pameran tunggal tersebut bertajuk "Lugas". Yang mana mengandung makna bahwa seni kayu itu telah artistik sejak ditemukan. Abdul Syukur, kemudian merespon kayu temuannya menjadi karya seni utuh.
"Dari alamnya kayu kayu ini sudah artistik. Dari bahan mentahnya, saya tinggal merespon untuk menjadi karya utuh. Sebagian besar jenis kayu ini sudah langka. Seperti jenis Joar," lanjut Abdul.
Abdul Syukur menegaskan bahwa bongkahan kayu yang kemudian menjadi seni kayu tersebut ia dapatkan di alam Kota Batu. Menurutnya, Kota Batu memiliki kekayaan jenis kayu yang beragam. Abdul mendata ada 100 jenis kayu yang tumbuh di Kota Batu.
"Saya mendata jenis kayu, hingga saat ini ada 100 jenis kayu. Dan separuhnya sudah saya temukan," ujarnya.
Dikatakannya, pendataan jenis kayu itu dikhususkan dari kota Batu. Karena menurutnya hal itu adalah kekayaan flora Batu yang tidak terdeteksi. Ia berharap, generasi mendatang akan tahu bahwa di Kota Batu ada jenis kayu yang sudah langka di masa depan.
"Dan saya tidak peduli berapa biaya yang saya keluarkan untuk mendeteksi kayu ini. Dengan harapan untuk mengedukasi generasi masa depan," tegasnya.(*)