KETIK, MALANG – Pembangunan bozem sempat ditolak oleh warga sekitar di Tunggulwulung, Kota Malang. Penolakan tersebut lantaran posisi bozem yang berdekatan dengan perumahan warga.
Tak memakan waktu lama, persoalan tersebut kini teratasi. Demi kepentingan bersama, warga pun menyepakati pembangunan bozem yang berada di Jalan Angklung tersebut.
Hudiyana, ketua RW 01 menjelaskan pembangunan bozem mempertimbangkan jarak dengan perumahan warga.
"Dari awal kami sudah mempertimbangkan bahwa jarak bozem dari tembok warga sekitar 4 meter. Bozem ini nanti sistemnya beton cor," ujarnya pada Selasa (22/8/2023).
Pasalnya bozem tersebut digunakan untuk menampung luapan air yang berasal dari kawasan sekitar Tunggulwulung.
"Kalau di lingkungan saya, semuanya mendukung positif. Karena ini untuk kepentingannya masyarakat Kota Malang mengatasi banjir. Cuma di awal saja ada gesekan, sekarang sudah selesai. Hanya sebatas waktu itu saja, 1-10 hari gesekannya. Kita sudah mampu meredam, mengkondisikan juga dengan RT sekitar," jelasnya.
Bukan hanya menjadi penampung luapan air, Hudiyana berharap bozem tersebut dapat berkembang menjadi tujuan wisata di Kota Malang. Dengan demikian peningkatan taraf ekonomi masyarakat pun dapat terdampak oleh pembangunan bozem tersebut.
"Harapannya warga seiring dengan pembangunan ini lancar, diminta untuk diperbagus sehingga nanti tebentuk ekowisata. Jadi nanti harapannya ada peningkatan untuk masyarakat, terutama UMKM. Ini tanahnya tetap milik Pemkot, yang penting masyarakat saya bisa diperdayakan dalam peningkatan ekonomi," paparnya. (*)