KETIK, MALANG – Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menggelar Seminar Nasional Teknologi Industri Lingkungan dan Infrastruktur di Sebuah Hotel di Kabupaten Malang, Sabtu (9/12/2023).
Seminar nasional dengan judul Building Sustainable Future for Energy sector with AI and Big Data tersebut mendatangkan tiga pemateri dari tiga kota. Yaitu Prof. Dr. Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng., Ph.D. dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Kemudian, Prof. Dra. Surjani Wonoharadjo, Ph.D dari Universitas Negeri Malang dan Ir. Dr. Mohammad Soffi Bin Md Noh dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
"Pesertanya dari beberapa kota karena memang seminar nasional yang ber ISSN peraturannya juga minimal diikuti peserta dari tiga kota," kata Ketua Panitia Seminar, Dr Yuni Eka Fajarwati, ST., M.Ps.
Dr Yuni menjelaskan, dunia digital perkembangannya sangat pesat. Sehingga pihaknya perlu memberikan wawasan yang luas kepada mahasiswa sebagai modal keilmuan mereka ke jenjang berikutnya. Termasuk wawasan mengenai AI dan Big Data.
"Untuk peserta pemakalah berjumlah 80 orang. kemudian untuk yang daring seluruh mahasiswa juga berjumlah 80," jelasnya.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Ir. Hesti Poerwanto, M.Sc. Ph.D menilai banyak hal yang bisa dilakukan AI maupun big data. Termasuk modeling di segala bidang.
"Mungkin dalam dekade ke depan masalah struktur teknik sipil juga bisa dikembangkan lagi. Kalau boleh saya sampaikan seminar ini sangat mengena. Saya berharap peserta terbuka pikirannya," tambahnya.
Soal bagaimana perkembangan AI di Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Ir. Hesti mengemukakan, untuk sementara waktu fakultas teknik masih memanfaatkan aplikasinya dulu.
Sedangkan untuk pengelolaan big data tadi, pihaknya telah menerima usulan saran dari profesor Dadet selaku pemateri untuk membuat prodi baru, yaitu prodi Data science.
"Secepatnya Prodi data science kita usulkan, cuma masalahnya dari Dikti masih menyetop karena menunggu antrian dari 5000 pengusul diselesaikan dulu, baru kita bisa masuk," urainya. (*)