KETIK, BATU – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan mengatakan bahwa setiap desa maupun kelurahan mendapatkan tambahan anggaran khusus untuk pengolahan sampah. Yakni sebesar Rp 500 Juta per kelurahan/desa.
Hal itu menurutnya, sebagai bentuk dukungan pemerintah agar desa dan kelurahan bisa membeli alat-alat pengelolaan sampah. Sehingga, pengelolaan sampah bisa diatasi di tingkat desa dan kelurahan.
"Setiap desa menerima 500 juta. Ini adalah dukungan pemerintah agar desa-desa bisa mengatasi masalah sampah di desanya masing-masing," katanya saat ditemui usai pertemuan rutin Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu di Golden Tulipe Hotel Batu, Kamis (12/10/2023).
Dana tersebut, kata Aries bisa digunakan untuk membeli alat pemusnahan sampah. Dengan adanya mesin pemusnah sampah di setiap desa, menurutnya tentu akan menyerap tenaga kerja.
Selain itu, titik-titik pembakaran sampah yang ada di tiap-tiap RT akan berkurang, apabila masing masing desa sudah memiliki alat pemusnahan sampah tersebut.
"10 tenaga kerja setidaknya bisa terserap di TPS3R masing-masing desa. Bahkan jika ada TPS di setiap RW bisa menyerap 3 tenaga kerja. Ini sangat membantu untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Batu," urainya.
Tidak hanya soal dana untuk mengelola sampah, DLH juga menerjunkan pegawainya untuk tugas piket memilah sampah di sejumlah tempat. Antara lain di area Stadion Gelora Brantas dan di Pasar Batu. Aries menyebutkan, di pasar Kota Batu setidaknya ada 6 ton sampah setiap hari yang dipilah.
"Dengan total staf yang berjumlah 300 orang juga mendapatkan tugas piket untuk memilah sampah. Karena kita punya tanggung jawab yang sama untuk mengolah sampah ini," tegasnya. (*)