KETIK, MALANG – Jumlah kendaraan yang memasuki Kota Malang selama cuti lebaran membeludak melebihi perkiraan. Kondisi tersebut terjadi pada tanggal 8,9,13, dan 14 April 2024.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan jumlah kendaraan Roda 2 (R2) yang masuk diperkirakan mencapai 40.000 kendaraan dan R4 19.0000. Namun realitanya kendaraan yang masuk pada 8 April 2024 mencapai 139.473 R2, 64.000 R4, dan 1.016 bus.
Sedangkan pada 9 April 2024, sebanyak 166.479 kendaraan R2, 73.858 R4, dan 558 bus. Pada 13 April 2024 terdapat 137.520 kendaraan R2, 81.000 R4, dan 619 bus.
Disusul pada 14 April 2024 kendaraan yang masuk ke Kota Malang cenderung lebih padat. Untuk R2 mencapai 197.867 kendaraan, R4 sebanyak 96.645, dan bus 939 kendaraan.
"Kalau dihitung rata-rata, yang masuk ke Kota Malang, per 6 jam itu 69.511 baik R2 ataupun R4. Artinya ini signifikan, contohnya mulai dari Exit Tol Madyopuro sampai pukul 23.00 malam macet. Rumah saya di Buring itu padat terus," paparnya.
Selama ini Dishub Kota Malang telah melakukan pemantauan di enam titik, meliputi Jala LA Sucipto, Arjowinangun, Kacuk, Exit Tol Madyopuro, Singosari, dan area UMM.
"Kenapa kita di LA Sucipto, di sana pada saat tertentu seumpama pengendara mau masuk ke Kota Batu, kan penuh. Mau ke Karanglo ditutup, maka dilewatkan ke Pakis, dan lewatnya pasti ke LA Sucipto. Akan penuh, lewat MCC, Suhat, dan seterusnya," lanjutnya.
Widjaja mengklaim bahwa kepadatan kendaraan tidak dapat dihindarkan. Terlebih banyak pengendara yang masuk ke Kota Malang memadati area perbelanjaan seperti di Kampung Sanan, Pia Cap Mangkok, Toko Lai-Lai, dan pusat perbelanjaan lainnya.
Kepadatan tersebut bahkan diperkirakan dapat bertahan hingga sepekan ke depan. Terlebih saat ini Kemenpan-RB telah memberikan kebijakan WFH bagi beberapa ASN pada 16-17 April 2024.
"Sebenarnya (kepadatan) sudah berkurang, tapi dimungkinkan masih ada masyarakat yang belum kembali. Apalagi kalau melihat beberapa titik misalnya arah menuju ke Jakarta sampai tadi malam masih penuh. Sehingga sangat mungkin mereka menunda keberangkatannya," kata Widjaja. (*)