Selain China, Covid di Jepang Mengganas Capai 100 Ribu Kasus

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Irwansyah

26 Desember 2022 03:56 26 Des 2022 03:56

Thumbnail Selain China, Covid di Jepang Mengganas Capai 100 Ribu Kasus Watermark Ketik
Kasus Covid-19 di Jepang. (Foto: Reuters) 

KETIK, JAKARTA – Tak hanya China, Jepang juga tengah menghadapi gelombang baru Covid-19 ketika Negeri Matahari Terbit itu mulai membuka pintu bagi pendatang asing. 

Selama 2022, Jepang telah menghadapi tiga gelombang Covid-19 baru yakni sekitar Januari-Februari, Juli-September, dan kini November-Desember. Per Sabtu (24/12/2022), Jepang mencatat 177.622 kasus Covid-19 dalam sehari dan rata-rata 162.358 kasus selama sepekan terakhir. 

Berdasarkan data World O Meters, Minggu (25/12/2022), Jepang melaporkan kenaikan kasus harian tertinggi, yakni 177.622 kasus. Di urutan kedua, ada Korea Selatan yang melaporkan 66.049 kenaikan kasus harian. Lalu, Prancis 40.744 kasus, Hong Kong 21.362 kasus, dan Taiwan 18.066 kasus. 

Data World O Meters menunjukkan, dilaporkan masih ada 20.729.992kasus aktif Covid-19 di dunia. Jepang melaporkan kasus aktif tertinggi, yakni 7.050.485 kasus.   

Di urutan kedua, Amerika Serikat (AS) melaporkan 1.921.247 kasus aktif Covid-19. Kemudian, urutan ketiga ada Korea Selatan dengan 1.191.683 kasus aktif, Prancis 1.091.783 kasus, dan Polandia 910.942 kasus. 

Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 738 pasien dilaporkan meninggal dunia melawan virus Corona. Total kasus kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia menjadi 6.685.239 kasus. 

Jepang melaporkan kasus kematian tertinggi dalam sehari terakhir, yakni 339 kasus. Di urutan kedua ada Korea Selatan dengan 70 kasus kematian. Lalu, Meksiko 55 kasus, Rusia 54 kasus, dan Hong Kong 39 kasus.  

Adapun jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh juga terus bertambah. Tercatat sebanyak 254.789 pasien di seluruh dunia dinyatakan sembuh dari Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total kasus kesembuhan di dunia mencapai 634.024.994 kasus. (*)

Tombol Google News

Tags:

Jepang China Covid 19 corona