KETIK, SURABAYA – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengucapkan terima kasih untuk semua pengurus partai Gerindra se-Jawa Barat yabg telah berjuang memenangkan Prabowo Subianto.
"Para relawan dan caleg-caleg yang sudah berjuang memenangkan Pak Prabowo, terpilihnya Pak Prabowo sebagai presiden tentu karena perjuangan kita semua," kata Muzani Senin (13/5/2024).
Menurutnya, inilah kebahagiaan dan keberuntungan karena terpilihnya Prabowo sebagai presiden jadi penyenang dan semangatnya.
"Saya dapat laporan banyak caleg tidak ngurus dirinya terpilih atau tidak, yang penting Prabowo terpilih jadi presiden," paparnya.
Muzani mengatakan, ternyata memenangkan Prabowo presiden tidaklah cukup.
Menurutnya, Prabowo tetap membutuhkan dukungan dari rakyat untuk menjalankan pemerintahan. Termasuk dukungan yang kuat dari parlemen dan partai politik.
"Tujuannya agar setiap janji-janji kampanye politik seperti makan siang dan minum susu gratis, pupuk murah, dan lainnya bisa berjalan dengan baik. Itu sebabnya, kita harus turun kembali kepada masyarakat insya allah pak prabowo akan menepati janjinya setelah dilantik," tegas Muzani.
Muzani menegaskan kepada seluruh pihak untuk tidak memanfaatkan kemenangan Prabowo sebagai presiden digunakan untuk melakukan hal-hal buruk.
Sebab, pemerintahan Prabowo-Gibran hanya digunakan seluruhnya untuk kepentingan rakyat dan bangsa.
Dirinya mengingatkan, jangan pernah berharap kekuasaan ini akan dijadikan sebagai bunker pengaman bagi mereka yang ingin berbuat gelap, berbuat hitam.
"Adigang adigung sopo siro sopo ingsun dan perbuatan buruk lainnya harus dijauhkan. Kita akan buat kekuasaan ini menjadi terang benderang dalam menjaga kesatuan dan kesatuan republik Indonesia," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Muzani juga menerangkan kekuasaan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo adalah kekuasaan yang digunakan untuk kebaikan, kebenaran, menciptakan rasa aman, dan berpihak kepada rakyat kecil.
"Inilah tekad Pak Prabowo karena jabatan presiden yang beliau pegang hanyalah alat untuk membela wong cilik," pungkas Muzani. (*)