KETIK, SURABAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono meninjau kesiapan perayaan Hari Raya Idul Adha di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS). Dia melihat kesehatan hewan kurban yang ada di halaman masjid, sebelum disembelih pada esok hari.
"Mengingat di sini ada sapi dari Pak Presiden, ibu Gubernur, Pak Wagub. Jadi sini kita memastikan kesehatan hewan kurban baik sapi maupun kambing," Jelas Adhy saat ditemui di MAS, Rabu (28/6/2023).
Adhy menambahkan untuk pemantauan hewan kurban tidak hanya dilakukan di Masjid Nasional Al-Akbar saja, tetapi juga di berbagai masjid di daerah. Hal ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit hewan seperti PMK dan LSD.
"Kami dan kepala Dinas Peternakan disertai dokter sudah melakukan pengecekan satu persatu. Ini semua sudah divaksin dan diberi tanda pada telinganya,"tambah Adhy.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Ariyani menuturkan Dinas Peternakan menyediakan petugas Ante Mortem dan Post Mortem (AMPM) sekitar 2840 orang, yang tersebar di seluruh Jawa Timur.
Petugas AMPM ini bertugas untuk mengamati perilaku dan menjaga kesehatan hewan kurban hingga perayaan Hari Raya Idul Adha besok. Proses pemeriksaan anti mortem dilakukan saat sebelum hewan disembelih dan post mortem adalah pemeriksaan yang dilakukan setelah hewan disembelih, untuk memastikan kelayakan konsumsinya.
"Jadi kita sudah siapkan ada dokter hewan, paramedik yang nantinya akan memeriksa hewan sebelum disembelih dan setelah disembelih, untuk memastikan kelayakannya," tutur Indyah.
Mengenai kelayakan hewan kurban, Indyah memberikan himbauan kepada masyarakat yang akan akan berkurban untuk memastikan ternaknya sehat dan cukup umur. Selain itu harus sehat terbebas dari PMK dan LSD.
"Untuk memastikan hewan sehat kami mengawasi proses distribusinya. Selain itu hewan kurban ini harus sudah divaksin PMK dan LSD," pungkasnya.(*)